BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Belasan Emak-Emak di Boyolali Minta Pendampingan Setelah Jadi Korban Asusila dan Pencurian Celana Dalam

BITVonline.com - Senin, 13 Januari 2025 12:47 WIB
109 view
Belasan Emak-Emak di Boyolali Minta Pendampingan Setelah Jadi Korban Asusila dan Pencurian Celana Dalam
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BOYOLALI – Sejumlah ibu-ibu di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, mendatangi pihak kepolisian dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali untuk meminta pendampingan setelah menjadi korban pencurian dan dugaan tindakan asusila. Mereka mengaku menjadi korban perbuatan tak senonoh yang diduga dilakukan oleh KM, seorang remaja asal desa tersebut, yang dihajar warga pada 18 November 2024 lalu.

Salah satu penasihat hukum emak-emak Banyusri, Imam Kumara Dewa, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus tersebut, yang juga melibatkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. “Kami sedang berdiskusi dengan instansi terkait untuk menangani kasus ini secara lebih mendalam,” ujarnya.

Emak-emak tersebut merasa trauma akibat peristiwa yang menimpa mereka dan anak-anak mereka. Mereka mengaku tidak hanya menjadi korban pencurian celana dalam, tetapi juga dugaan asusila yang dilakukan oleh KM. Pendampingan psikologis pun diharapkan dapat membantu mereka mengatasi dampak sosial dan emosional yang ditimbulkan.

Baca Juga:

Ria Magdalena, penasihat hukum lainnya, menambahkan bahwa pendampingan ini penting mengingat dampak psikologis yang dirasakan oleh para ibu. “Trauma sosial yang ditimbulkan sangat berdampak pada mental para ibu ini,” ungkapnya. Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memberikan pendampingan psikologi kepada emak-emak yang terlibat dalam kasus ini.

“Kami akan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk memberikan perlindungan yang sesuai bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan,” jelasnya. Kasus ini berawal dari tuduhan pencurian celana dalam yang dilakukan oleh KM, seorang remaja yang kemudian dihukum oleh warga. Ironisnya, Ketua RT dan istrinya turut serta dalam pemukulan tersebut. Peristiwa ini terjadi pada malam hari, 18 November 2024, dan menggegerkan warga setempat.

Baca Juga:

(christie)

Tags
komentar
beritaTerbaru