
Lapas Labuhan Ruku Gelar Razia Rutin di Blok Akasia, Pastikan Keamanan Tetap Terjaga
BATU BARA Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku kembali melaksanakan razia rutin sebagai bagian dari deteksi dini terhadap
Nasional
BITVONLINE.COM-Di tengah sorotan internasional, Vietnam diguncang oleh skandal perbankan terbesar di Asia Tenggara. Truong My Lan, seorang pengembang real estate, diduga terlibat dalam penggelapan dana senilai US$ 12,4 miliar atau setara Rp 192,25 triliun. Sebuah tindak kejahatan keuangan yang mencuatkan ingatan pada era reformasi 1998 di Indonesia.
Sebagaimana disoroti oleh Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho, skandal keuangan Vietnam ini mencerminkan pola serupa dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang mengguncang Indonesia pada masa lalu. “Saya terus mendesak pemerintah agar menghapus pembayaran subsidi bunga obligasi rekap eks BLBI ini,” tegas Hardjuno.
Pada Selasa, 5 Maret 2024, pengadilan Vietnam memulai sidang kasus penipuan keuangan dengan nilai mencapai 12 miliar dolar AS, menghadapkan 90 tersangka dengan beberapa di antaranya terancam hukuman mati. Truong My Lan diduga terlibat dalam praktik suap kepada pejabat pemerintah, sebuah masalah serius yang juga diakui hadir di Indonesia.
Baca Juga:
Dalam analisisnya, Hardjuno mencurigai adanya penipuan skala besar di Vietnam yang melibatkan ribuan “perusahaan hantu”. Modus operandi ini tak asing di Indonesia, terutama dalam kasus BLBI, di mana perusahaan bodong digunakan untuk menyembunyikan jejak keuangan.
“Di skandal obligasi rekap yang diduga merugikan negara hingga 18 ribu triliun rupiah, bank yang memegang obligasi rekap dijual murah kepada yang diduga pemilik lama. Sehingga, negara harus terus membayar bunga rekap sampai sekarang pada bank-bank tersebut,” ungkap Hardjuno.
Baca Juga:
Meski Vietnam telah menunjukkan keberanian dalam menghukum pelaku kejahatan keuangan, Indonesia masih terjebak dalam upaya pengembalian nilai BLBI sejak 1998. “Ngejar Rp 110 triliun saja setengah mati susahnya. Apalagi menghentikan pembayaran bunga obligasi rekap yang merugikan negara setahun Rp 50-60 triliun,” tambahnya.
Sementara Vietnam menghadapi pengadilan dan upaya memberantas korupsi keuangan, Indonesia diingatkan untuk memitigasi risiko agar tidak terjerat dalam skandal serupa. Pertanyaannya kini, apakah Indonesia mampu mengambil pelajaran berharga dari sejarahnya sendiri atau akan terus berkutat dengan beban keuangan dari masa lalu?
(PENIULIS FARIS/EDITOR KRISNA)
BATU BARA Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku kembali melaksanakan razia rutin sebagai bagian dari deteksi dini terhadap
NasionalLOMBOK Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat kritik tajam dari warganet Brasil setelah proses evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins
PeristiwaASPresiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi internasional usai membandingkan serangan udara AS terhadap fasilitas nu
InternasionalPANGANDARAN Aksi asusila pasangan suami istri (pasutri) yang menyiarkan adegan sanggama secara langsung di Pangandaran, Jawa Barat, menuai
Hukum dan KriminalJAKARTA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada penutupan perdagangan Rabu, 26 Juni 2025. Berdasarkan data RTI Info
EkonomiDENPASAR Selamat beraktivitas kembali, Semeton Bali! Cuaca hari ini di wilayah Pulau Dewata diperkirakan akan didominasi berawan hingga huj
NasionalJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terkini untuk wilayah DKI Jakarta pada hari Kamis ini.
NasionalMEDAN Cuaca di hampir seluruh wilayah Kota Medan hari ini terpantau didominasi hujan ringan, dengan suhu udara berkisar antara 2434C
NasionalOleh DR . M. Sabri Dosen Fakultas Pertanian UsuCoba, bayangkan sebentar di sebuah ruang rapat mewah di Bangkok, para insinyur d
OpiniJAKARTA Langkah besar ditempuh Presiden RI Prabowo Subianto dalam menjawab tantangan ketahanan energi nasional. Dalam pertemuan bilateral
Nasional