JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, mendesak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam praktik pengoplosan beras.
Johan juga meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Kementerian Perdagangan untuk lebih aktif mengawasi distribusi beras di lapangan.
"Kami di Komisi IV akan mengawal persoalan ini.
Aparat harus segera bertindak dan memastikan bahwa tidak ada celah bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara-cara kotor seperti ini," ujar Johan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Politikus dari PKS ini menegaskan bahwa praktik pengoplosan beras dapat berpotensi masuk dalam ranah korupsi dan manipulasi tata niaga pangan.
Menurutnya, jika praktik tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka hal ini memberi ruang bagi oknum untuk mempermainkan kebijakan pangan yang sudah diatur oleh pemerintah.
Johan juga mengecam keras dugaan pengoplosan beras yang baru-baru ini viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat aktivitas yang diduga sebagai pengoplosan beras, yang mencampur beras berkualitas rendah dengan beras premium.
Selain itu, di Papua Barat, ditemukan modus penggantian beras Bulog ke dalam kemasan beras premium dengan harga lebih mahal.
Johan menyebutkan bahwa tindakan seperti ini melemahkan kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional.
"Praktik seperti ini bukan hanya tindakan kecurangan yang merugikan rakyat, tetapi juga mencederai semangat swasembada pangan yang tengah dibangun oleh pemerintahan," tambah Johan.
Johan juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi pangan.
Menurutnya, swasembada pangan hanya bisa terwujud jika semua pihak – pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat – bersama-sama menjaga tata kelola pangan.
"Swasembada pangan hanya bisa terwujud jika semua pihak menjaga integritas dalam tata kelola pangan.
Jangan biarkan ulah segelintir oknum merusak kepercayaan kita terhadap kedaulatan pangan yang sedang kita bangun bersama," tegas Johan.