
Gaji Anggota DPR RI Dikabarkan Capai Rp 100 Juta per Bulan, Ketua DPR Puan Maharani Beri Klarifikasi
JAKARTA Isu kenaikan gaji anggota DPR RI menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa waktu terakhir, kabar viral menyebutkan bah
NasionalPANGKALPINANG -Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Mathinus Hukom, mengungkapkan angka yang mengejutkan terkait peredaran uang dalam transaksi narkoba di Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa peredaran uang untuk membeli narkoba di tanah air mencapai Rp524 triliun setiap tahunnya.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba memerlukan sinergitas dari berbagai pihak.
Baca Juga:
Dalam kesempatan membuka Implementasi Program P4GN (Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalpinang pada Rabu (5/3/2025), Komjen Pol. Mathinus Hukom menegaskan bahwa jumlah uang sebesar Rp524 triliun tidak hanya menunjukkan tingginya permintaan terhadap narkoba, tetapi juga dampaknya terhadap kehidupan sosial dan keluarga.
Baca Juga:
Ia menyebutkan bahwa uang yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kewajiban agama, sosial, serta kebutuhan keluarga, justru dialihkan untuk membeli barang haram tersebut.
"Pengguna narkoba ini tidak melaksanakan kewajiban-kewajibannya, tetapi lebih memilih membeli narkoba," ujarnya.
Selain itu, Mathinus Hukom juga menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh para pengedar narkoba dalam menggunakan uang yang begitu banyak untuk membeli pengaruh, termasuk di kalangan pejabat dan penegak hukum.
Ia menegaskan bahwa uang sebanyak itu bisa digunakan untuk mempengaruhi siapa saja, bahkan penegak hukum, yang berpotensi menghambat upaya pemberantasan narkoba.
"Uang yang begitu banyak ini bisa membeli siapa saja, bisa membeli saya yang berdiri di sini, dan bagaimana jika saya tidak memiliki kekuatan untuk mencegah dan menangkal serangan begitu kuat ini," ungkapnya.
Komjen Pol. Mathinus Hukom juga berbagi pengalaman pribadinya yang menunjukkan bagaimana pengedar narkoba berusaha mempengaruhi penegak hukum dengan cara yang licik.
"Ini pernah terjadi pada tahun 2011, saat saya ditunjuk menjadi Direktur Intelijen BNN. Pengedar narkoba mengirimkan amplop uang kepada orang tua saya di kampung, namun saya meminta orang tua untuk membuang amplop tersebut ke pantai," kenangnya.
Pernyataan tersebut mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum dalam memerangi peredaran narkoba yang semakin meresahkan.
Dengan peredaran uang yang sangat besar dan dampak sosial yang begitu luas, upaya bersama untuk mengatasi masalah narkoba menjadi semakin mendesak.
Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam memberantas penyalahgunaan narkoba demi masa depan bangsa yang lebih baik.
(at/a)
JAKARTA Isu kenaikan gaji anggota DPR RI menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa waktu terakhir, kabar viral menyebutkan bah
NasionalJAKARTA Terpidana kasus penyerangan disertai pembunuhan, John Kei, mendapatkan remisi selama 7 bulan dalam rangka memperingati Hari Ulang
Hukum dan KriminalMuaro Jambi Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, be
NasionalPercut Sei Tuan Pemerintahan Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, kembali menjadi sorotan. Warga menilai peng
NasionalJAKARTA Kenaikan drastis tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah menjadi sorotan publik. Di Pati, Jawa Tengah, tarif PBB se
EkonomiJAKARTA Fenomena Saldo DANA Kaget Gratis 2025 tengah jadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak pengguna mengaku mendapatkan sa
EkonomiBlora, Jawa Tengah Polres Blora akan segera menertibkan aktivitas pertambangan minyak ilegal yang masih beroperasi di wilayah Kabupaten
PeristiwaMEDAN (BITV) Ketika berbicara tentang musik Minangkabau, hampir semua orang akan langsung teringat pada Kampuang Nan Jauh di Mato, lagu
Seni dan BudayaJAKARTA Harga emas dunia kembali menguat setelah sempat merosot ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Penguatan ini didorong oleh pe
EkonomiJAKARTA Momen sakral kembali menggema di Istana Merdeka saat Presiden Prabowo Subianto membacakan ulang Teks Proklamasi Kemerdekaan Repu
Nasional