BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Kodam I/BB Akui Warga Deli Serdang Terakhir Kali Bersama Oknum TNI Sebelum Ditemukan Tewas

BITVonline.com - Senin, 23 Desember 2024 05:10 WIB
56 view
Kodam I/BB Akui Warga Deli Serdang Terakhir Kali Bersama Oknum TNI Sebelum Ditemukan Tewas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Kasus kematian Andreas Sianipar (44), warga yang diduga diculik dan dibunuh oleh oknum TNI Serka HS bersama sejumlah warga sipil, tengah diselidiki oleh tim gabungan POMdam I/BB, Denpom I/5, dan Polrestabes Medan. Jenazah korban ditemukan terkubur di sebuah sumur di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), beberapa hari setelah dilaporkan hilang pada awal bulan Desember 2024.

Menurut keterangan resmi Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha, tim gabungan segera bergerak setelah laporan penculikan diterima dari adik korban, Anggito Sianipar, pada 11 Desember 2024. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Andreas terakhir kali terlihat bersama seorang oknum TNI yang kini teridentifikasi sebagai Serka HS.

“Tim gabungan Pomdam I/BB, Denpom I/5, dan Polrestabes Medan telah melakukan penyisiran intensif dan berhasil menemukan jenazah Andreas yang terkubur di sumur yang tertutup material bekas perkebunan di Labura. Temuan ini menjadi titik awal penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi kejadian,” ujar Kolonel Doddy dalam konferensi pers pada Senin (23/12/2024).

Baca Juga:

Dari hasil penyelidikan sementara, terungkap bahwa Serka HS diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Andreas Sianipar. Saat ini, oknum TNI tersebut telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menambahkan bahwa korban meninggal akibat jeratan di leher serta pembekapan pada hidung yang menyebabkan korban kehabisan napas. Setelah korban tewas, jasadnya diangkat dan dibuang di daerah Labura dalam kondisi terikat.

Baca Juga:

“Korban meninggal dunia setelah dijerat di leher dan dibekap. Pembekapan ini mengakibatkan korban tidak dapat bernapas. Kami sudah melakukan autopsi pada jenazah dan ditemukan adanya luka memar di bagian punggung, leher, kepala, serta bekas lilitan tali di leher,” jelas Kombes Gidion, Sabtu (21/12).

Selain Serka HS, polisi juga telah menangkap tiga warga sipil yang diduga terlibat dalam penculikan dan penganiayaan terhadap korban. Ketiga tersangka tersebut adalah CJS (23), MFIH (25), dan FA (37). CJS, yang diketahui sebagai pelaku pertama yang menjemput korban atas suruhan Serka HS, membawa korban ke Asrama TNI Abdul Hamid di Kecamatan Sunggal. Di tempat tersebut, korban dianiaya dan mengalami berbagai luka serius, termasuk luka sabetan di kaki.

“Setelah korban dianiaya, mereka membawa jasadnya menggunakan mobil ke Labura, di mana jenazahnya dibuang di sebuah sumur. Kami terus mendalami keterlibatan pelaku lainnya,” tambah Gidion.

Ketiga warga sipil ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga sedang mengejar satu pelaku lainnya yang terlibat dalam insiden ini.

Kasus ini berawal pada 8 Desember 2024, ketika Andreas Sianipar dilaporkan hilang. Pada saat yang sama, polisi mendapatkan laporan bahwa korban terakhir kali terlihat bersama seorang oknum TNI, yang diduga terlibat dalam penculikan tersebut. Proses penyelidikan yang melibatkan POMdam I/BB dan Polrestabes Medan akhirnya mengarah pada keterlibatan Serka HS dan sejumlah warga sipil.

Andreas Sianipar ditemukan tewas setelah diduga diculik, dianiaya, dan dibuang oleh pelaku. Jenazahnya yang ditemukan terkubur di sebuah sumur memberikan titik terang bagi pihak kepolisian dalam mengungkap kronologi kejadian yang menggegerkan masyarakat Medan ini.

Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk memastikan siapa saja yang terlibat dan apa motif di balik penculikan dan pembunuhan ini. Polisi juga akan mendalami peran oknum TNI dalam kasus ini, termasuk apakah ada keterlibatan lebih banyak pihak di dalam institusi militer.

Kasus ini telah memicu kemarahan dan kecaman dari masyarakat, yang mengharapkan agar proses hukum dapat berjalan transparan dan adil. Banyak yang berharap agar pihak yang terlibat, baik anggota TNI maupun warga sipil, dihukum dengan setimpal atas perbuatan mereka yang menghilangkan nyawa seorang warga negara.

“Ini tragedi yang sangat menyedihkan. Kami berharap hukum bisa ditegakkan dengan adil dan siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab,” ujar salah seorang warga Medan yang enggan disebutkan namanya.

Pihak berwenang berjanji akan terus mengembangkan penyelidikan kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada publik. Sementara itu, anggota TNI yang terlibat, Serka HS, telah diamankan dan kini dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.

Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap seluruh detail terkait peristiwa ini, serta memastikan keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Sudah Jadi Tersangka Sejak April, Eks Kepala Puskesmas di Cirebon Belum Ditahan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Timah 45,7 Ton di Pangkal Balam, Negara Berpotensi Rugi Rp8 Miliar
Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara, Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala
Studio Foto di Padang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp500 Juta
Presiden Prabowo Ambil Alih Polemik Empat Pulau Aceh-Sumut, Keputusan Dijadwalkan Pekan Depan
Tragis! Balita di Kuansing T3was Dianiaya Pasutri Pengasuh: Tangan dan Mulut Dilakban, Aksi Direkam Sambil Tertawa
komentar
beritaTerbaru