BREAKING NEWS
Jumat, 13 Juni 2025

Komnas HAM Beberkan Dugaan Eksploitasi Anak di Oriental Circus Indonesia Sejak 1997

Adelia Syafitri - Jumat, 18 April 2025 16:25 WIB
508 view
Komnas HAM Beberkan Dugaan Eksploitasi Anak di Oriental Circus Indonesia Sejak 1997
Mantan pemain sirkus OCI buka suara terkait pelanggaran HAM yang terjadi disana.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap telah melakukan pemantauan terhadap dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan Oriental Circus Indonesia (OCI) sejak tahun 1997.

Temuan tersebut menyangkut pelanggaran terhadap hak anak, khususnya mereka yang menjadi pemain sirkus di Sarua, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga:

Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, menyatakan bahwa pihaknya menemukan empat bentuk dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini, yakni:

- Hak anak untuk mengetahui asal-usul dan identitas,

Baca Juga:

- Kebebasan dari eksploitasi ekonomi,

- Hak atas pendidikan umum yang layak,

- Hak atas perlindungan keamanan dan jaminan sosial.

"Komnas HAM telah menangani kasus ini sejak 1997 dan saat itu menemukan dugaan pelanggaran hak asasi manusia," ujar Uli dalam keterangannya, Jumat (18/4).

Meski kasus ini telah berlangsung selama puluhan tahun, Komnas HAM menilai belum ada penyelesaian yang tuntas.

Oleh karena itu, Komnas HAM mengeluarkan dua rekomendasi penting:

- Penyelesaian hukum atas tuntutan kompensasi bagi para mantan pemain sirkus OCI,

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Ini Tanggapan Dedi Mulyadi usai Dilaporkan ke Bareskrim soal Pelajar Masuk Barak Militer
Amnesty International Desak Dedi Mulyadi Cabut Kebijakan Jam Malam Siswa: Dinilai Diskriminatif dan Langgar HAM
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Siswa Kelas 6 SD di Makassar yang Berujung Meninggal Dunia
Ustaz di Bangka Selatan Jadi Tersangka Penc4bul4n Belasan Santri, Janjikan HP dan Uang sebagai Imbalan
Ketua Komnas HAM Pertanyakan Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto: “Apakah Pantas?”
Guru di NTT Diduga Pertontonkan Video P*rno ke 24 Siswa SD, KPAI Desak Sanksi Berat
komentar
beritaTerbaru