BREAKING NEWS
Kamis, 25 September 2025

Diduga Tak Hanya Satu Korban, Kasus Pelecehan Seksual Dokter AY di Malang Terus Bergulir

Adelia Syafitri - Sabtu, 19 April 2025 20:11 WIB
Diduga Tak Hanya Satu Korban, Kasus Pelecehan Seksual Dokter AY di Malang Terus Bergulir
Dokter Persada Hospital Malang, berinisial AY, yang diduga telah melakukan pelecehan seksual.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MALANG -Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret seorang dokter di Persada Hospital Malang, berinisial AY, terus berkembang.

Setelah laporan resmi dari korban berinisial QAR pada Jumat (18/4), kini terungkap bahwa jumlah korban diduga lebih dari satu orang.

Hal itu disampaikan langsung oleh kuasa hukum QAR, Satria Marwan.

Menurutnya, hingga saat ini sudah ada empat orang yang mengaku menjadi korban AY dengan modus serupa.

"Per hari ini kita sudah mendapat informasi total ada empat korban dengan dokter yang sama," kata Satria kepada wartawan di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (19/4).

Para korban lainnya mulai bermunculan setelah menghubungi QAR melalui media sosial.

AY disebut kerap mengirim spam chat dan pesan bernada menggoda sebagai modus pelecehan.

Meski begitu, Satria menyebut identitas korban lain belum akan diungkap, mengingat proses hukum dan pengumpulan bukti yang masih berlangsung.

Sebelumnya, QAR, perempuan asal Bandung, melaporkan dokter AY atas dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada 2022 lalu.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: LP/B/113/IV/2025/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR.

Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan langsung menindaklanjutinya melalui Unit PPA Satreskrim.

"Benar kemarin sekitar pukul 17.00 WIB kami menerima laporan dari korban. Unit PPA telah melakukan pendalaman intensif sejak malam," ujar Yudi, Sabtu (19/4).

Sementara itu, pihak manajemen Persada Hospital menyatakan telah menonaktifkan sementara dokter AY dari seluruh kegiatan pelayanan medis.

Proses etik internal juga tengah dilakukan oleh Sub Komite Etik dan Disiplin rumah sakit.

"Sikap sementara yang kami ambil itu adalah yang bersangkutan dinonaktifkan dari semua pelayanan di Persada," jelas Galih Endradita, dokter forensik yang juga anggota Sub Komite Etik Persada Hospital.

Hingga kini, publik menantikan kejelasan dan tindakan hukum tegas terhadap kasus yang menimbulkan keresahan ini, khususnya di lingkungan pelayanan kesehatan.*

(cn/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru