
Presiden Prabowo Resmi Tanggapi Krisis Enggano: Tetap Semangat!
JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto resmi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait percepatan pembangunan Pulau Enggano, salah s
NasionalMEDAN -Sidang dugaan praktik suap dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Langkat kembali mengungkap fakta mengejutkan.
Kali ini, ahli digital forensik membeberkan isi percakapan antara Kepala SDN 055975 Pancur Ido, Awaluddin, dengan mantan Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Saiful Abdi, yang diduga kuat membahas pengaturan seleksi PPPK.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (24/6/2025), ahli forensik digital Roy Teno Siburian yang dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), mengungkap hasil kloning ponsel kedua terdakwa.
Baca Juga:
"Ada bentuk panggilan suara dan chat yang cukup intens. Total ada 15 panggilan telepon dan 62 pesan yang terekam antara Awaluddin dan Saiful Abdi," kata Roy di hadapan majelis hakim.
Komunikasi tersebut berlangsung sejak 18 September 2023 hingga terakhir pada 30 Januari 2024. Salah satu isi pesan bahkan menyebutkan seorang guru honorer yang ikut program PPPK dipanggil penyidik Tipikor Polres Langkat.
Baca Juga:
"Assalamualaikum, Pak Serly salah satu guru honorer yang saya bawak dipanggil Tipikor Langkat!" tulis Awaluddin kepada Saiful dalam sebuah pesan.
Fakta lain mencuat saat Awaluddin memberikan kesaksian bahwa Kepala Seksi Kesiswaan SD, Alek Sander, memintanya tidak menyebut nama-nama pejabat dalam pemeriksaan awal. Akibat tekanan tersebut, ia mengubah keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Namun, setelah ditetapkan sebagai tersangka dan diperiksa oleh Polda Sumut, Awaluddin memutuskan untuk membuka seluruh keterangan yang sebenarnya.
"Ya, (keterangan berubah) karena permintaan Alek agar dia tidak dilibatkan. Tapi setelah saya jadi tersangka, saya kasih semua yang sebenarnya," ujarnya.
Awaluddin juga mengakui dirinya diminta Alek untuk mencari guru honorer yang bersedia membayar agar bisa lulus PPPK. Dari 33 orang yang dia kumpulkan, hanya 11 yang akhirnya lulus.
Ia menyebut besaran uang bervariasi, antara Rp 10 juta hingga Rp 80 juta per guru, dan uang tersebut diserahkan kepada Alek, yang disebut sebagai "orang kepercayaan Kadis".
"Saya antar uang sekitar 10 kali, ada yang saya bawa langsung ke rumah Alek, ada yang dia jemput sendiri. Katanya, uang disetor ke Kadis," kata Awaluddin.
JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto resmi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait percepatan pembangunan Pulau Enggano, salah s
NasionalSUMEDANG Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pernyataannya mengenai kasus pemerkosaan massal pada Mei 1998 merupakan pendapat
NasionalJAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali memantik kontroversi dengan pernyataannya yang menyebut Presiden Joko
PolitikKOTA KINABALU Dunia kuliner Malaysia dikejutkan oleh kabar tragis yang melibatkan Etiqah Siti Noorashikeen Mohd Sulong, mantan finalis M
InternasionalMEDAN Pemerintah Kota Medan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan mempercepat rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) sebaga
PemerintahanMEDAN Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mengenakan rompi juru parkir (jukir) adu mulut dengan petugas Dinas Perhubungan (Dish
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Harapan warga Gampong Alue Naga untuk memiliki kembali jembatan penghubung pasca tsunami 2004 semakin mendekati kenyataan. Pe
PemerintahanJAMBI Konflik rumah tangga anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman, berbuntut panjang. Istrinya, Winda Irzalina Pratiwi, bers
Hukum dan KriminalNAGAN RAYA Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditpidnarkoba) Bareskrim Polri memusnahkan ladang ganja seluas 25 hektare yang tersebar
Hukum dan KriminalMUARO JAMBI Unit Tipidter Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Muaro Jambi melakukan pengecekan terhadap lokasi kebocoran pipa m
Peristiwa