
Prabowo: Tanpa Investasi Pertahanan, Bangsa Bisa Dijajah dan Jadi Budak
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kekuatan pertahanan adalah elemen krusial dalam menjaga kedaulatan dan kemerdekaan sebua
Pemerintahan
Jakarta – Eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji, menilai Kepala Desa Kohod, Arsin, diduga terlibat dalam pemasangan pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang. Hal ini disampaikan Susno dalam acara primetime news di Metro TV pada Sabtu (25/1/2025). Susno menilai ada banyak kejanggalan dalam pernyataan Arsin mengenai pagar laut yang dipasang di daerah pesisir pantai Alar Jimab, Tangerang.
Sebelumnya, Arsin menyatakan bahwa wilayah yang dipagar dulunya adalah empang atau lahan kosong yang kini berubah menjadi lautan akibat abrasi. Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, membantah klaim tersebut dan membatalkan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) serta Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dikeluarkan di wilayah tersebut.
Komjen Susno Duadji yakin bahwa Arsin merupakan pihak yang mengeluarkan dokumen-dokumen palsu terkait tanah di laut tersebut. Menurut Susno, pembatalan sertifikat oleh Kementerian ATR/BPN menjadi bukti kuat bahwa semua dokumen tersebut adalah hasil pemalsuan. “Kenapa palsu? Karena tidak mungkin ada tanah di laut. Pembatalan oleh Kementerian ATR/BPN adalah bukti bahwa telah terjadi tindak pidana pemalsuan,” ujar Susno.
Baca Juga:
Selain pemalsuan, Susno juga menilai bahwa tindakan ini bisa terkait dengan tindak pidana korupsi, khususnya jika ada unsur suap yang terlibat dalam proses pengeluaran sertifikat palsu tersebut. Susno menyebut bahwa proses penyelidikan harus terus dilanjutkan untuk mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat, termasuk perusahaan yang menerima manfaat dari tanah laut tersebut, seperti Agung Sedayu Grup dan anak perusahaannya, Intan Agung Makmur.
Sementara itu, Kepala Desa Kohod, Arsin, yang sempat berdebat dengan Menteri Nusron Wahid mengenai masalah ini, enggan memberikan keterangan lebih lanjut kepada media. Ketika dikejar oleh wartawan, Arsin menghindar dengan alasan akan menjalankan ibadah Sholat Jumat dan langsung meninggalkan lokasi dengan pengawalan ketat. Hal ini memunculkan kelakar dari awak media yang menyebut Arsin sebagai “kepala desa rasa presiden” dengan pengawal yang disebut sebagai “paspamdes” (pasukan pengawal desa).(trbn)
Baca Juga:
(CHRISTIE)
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kekuatan pertahanan adalah elemen krusial dalam menjaga kedaulatan dan kemerdekaan sebua
PemerintahanDELI SERDANG Tim Penindakan dan Penyidikan (P2) Bea Cukai Kualanamu berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 6.527 ekor kupukupu (mati),
Hukum dan KriminalMEDAN Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan bahwa perubahan fungsi eks Pasar Aksara menjadi area kafe oleh pihak ketiga sud
PemerintahanJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar lelang barang sitaan hasil tindak pidana korupsi yang telah berkekuatan hukum
NasionalTAPTENG Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) mengintensifkan kegiatan Blue
NasionalJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi membuka ajang bergengsi Indonesia Defence 2025 Expo and Forum di JIExpo K
PemerintahanBANGLI Dalam upaya menjaga situasi keamanan, ketertiban, dan keselamatan lalu lintas di wilayah hukumnya, Polsek Bangli, Polres Bangli, Pol
NasionalBANGLI Dalam rangka menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif, Polsek Bangli Polres Bangli terus m
NasionalJAKARTA Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali bergerak, meski hanya naik tipis sebesar Rp1.000 dibanding hari sebelumnya
EkonomiMEDAN Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, buka suara terkait polemik rencana Pemprov Sumut yang sempat menganggarkan Rp 860 juta untu
Pemerintahan