Tersangka Kasus Korupsi LNG Minta Ahok-Nicke Bertanggung Jawab: "Salam Buat Mereka Berdua"

Kontrak tersebut memiliki jangka waktu 20 tahun, dengan pengiriman mulai tahun 2019 hingga 2039, dan nilai total sekitar USD 12 miliar.

"Bahwa tersangka HK dan YA, diduga memberikan persetujuan pengadaan LNG impor tanpa adanya pedoman pengadaan, memberikan izin prinsip tanpa didukung dasar justifikasi dan analisa secara teknis dan ekonomi," jelas Asep.

KPK juga menemukan bahwa pembelian LNG dilakukan tanpa kontrak 'back to back' dengan pihak lain di Indonesia, sehingga LNG impor itu tidak memiliki kepastian pembeli dan pemakaiannya.

Dalam perkara ini, Hari Karyuliarto dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Kasus ini menjadi sorotan karena nilai kerugian negara yang sangat besar dan diduga melibatkan pejabat tinggi di Pertamina, serta membuka kembali sorotan publik terhadap tata kelola pengadaan di BUMN migas terbesar Indonesia ini.*

(d/a008)

Auditor BPKP Jadi Saksi Kasus Korupsi Gula, Kerugian Negara Capai Rp578 Miliar

KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar dan Bupati Mempawah Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp40 Miliar

Topan Obaja Ginting Masih Diperiksa KPK, Dugaan Korupsi Jalan di Sumut Meluas

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Seluruh Travel Swasta Diduga Terlibat

Kakek 68 Tahun di Batu Bara Diamankan Polisi, Diduga Lakukan Kekerasan Seksual pada Cucu Sambung 9 Tahun

Oligarki Politik dan Ancaman Sistemik bagi Demokrasi