BREAKING NEWS
Senin, 05 Mei 2025

Demonstrasi Pelajar dan Mahasiswa di Polda Jateng, Tuntut Keadilan untuk Korban Penembakan Polisi

BITVonline.com - Kamis, 28 November 2024 13:47 WIB
34 view
Demonstrasi Pelajar dan Mahasiswa di Polda Jateng, Tuntut Keadilan untuk Korban Penembakan Polisi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Semarang, Jawa Tengah — Ratusan pelajar SMA dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (28/11/2024). Aksi ini merupakan bentuk protes atas insiden penembakan yang menewaskan seorang pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (17) oleh Aipda Robig Zaenudin (38), anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang.

Massa yang tergabung dalam aksi berasal dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang, dan sejumlah kampus lain. Tidak hanya mahasiswa, pelajar SMA dari berbagai sekolah di Semarang juga turut turun ke jalan.

Mereka membawa spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap tindakan kepolisian, seperti “Justice For Gama,” “Police Everywhere Justice Nowhere,” dan “Aparat Keparat Pembunuh Rakyat.” Aksi dimulai sejak sore hari dengan orasi dan aksi teatrikal yang menggambarkan adegan penembakan oleh aparat.

Baca Juga:

Koordinator aksi, Amin Muktafan, menyatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk menuntut transparansi dan keadilan dalam kasus penembakan GRO. Menurut Amin, tindakan brutal aparat kepolisian telah melukai rasa keadilan masyarakat, terutama karena korban yang merupakan pelajar masih di bawah umur.

“Pembunuhan ini menjadi simbol buruknya penegakan hukum oleh aparat. Polisi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat justru menggunakan kekuasaannya untuk merenggut nyawa,” tegas Amin.

Baca Juga:

Amin menambahkan bahwa pernyataan kepolisian yang menyebut korban sebagai bagian dari kelompok gangster dianggap sebagai upaya mencoreng nama baik korban.

“Kami mendapat kesaksian dari teman-teman dan keluarga korban. GRO bukan anggota gangster, tetapi hanya seorang pelajar biasa. Tuduhan semacam itu sangat menyakitkan dan mencoreng citra korban di mata masyarakat,” jelasnya.

Para peserta aksi juga menggelar teatrikal dengan menggambarkan seorang polisi menembak seorang pelajar yang mengenakan seragam sekolah. Teatrikal ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan bahwa tindakan represif aparat tidak seharusnya terjadi, apalagi terhadap masyarakat yang tidak bersalah.

Massa aksi membubarkan diri secara damai pada pukul 19.00 WIB, setelah menyampaikan tuntutan kepada pihak kepolisian.

Keluarga korban dan para peserta aksi mendesak Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk memberikan penjelasan yang transparan terkait kronologi penembakan tersebut. Selain itu, mereka meminta agar Aipda Robig Zaenudin segera diproses hukum atas tindakan fatalnya.

Aksi ini tidak hanya menjadi bentuk solidaritas untuk GRO, tetapi juga refleksi dari keresahan masyarakat terhadap tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian. Amin menegaskan bahwa penggunaan senjata api oleh aparat harus dilakukan secara bijak dan sesuai dengan prosedur hukum.

“Jangan sampai tindakan ini menjadi preseden buruk, di mana aparat dengan mudah menggunakan senjata untuk mengintimidasi atau bahkan menghilangkan nyawa warga,” pungkas Amin.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan massa aksi.

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Momentum Tingkatkan Dedikasi, Kalapas Singaraja Lantik Enam Pegawai dalam Kenaikan Pangkat ASN
Mantan Narapidana Penistaan Agama, Donald Ignatius Sumanto Kembali Picu Kontroversi: Sebut Nabi Muhammad SAW Tokoh Fiktif
Prabowo Terima Hun Sen di Istana, Indonesia-Kamboja Pererat Hubungan Bilateral
Indonesia Gagal Lolos ke Final Piala Sudirman 2025, PP PBSI Fokus Evaluasi dan Regenerasi
Kapal Wisata Terbalik di China, 9 Tewas dan 70 Terluka
PLN Medan Umumkan Pemadaman Listrik Sementara, Ini Wilayah yang Terdampak
komentar
beritaTerbaru