BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Fenomena Penyalahgunaan Nama Agama Demi Keuntungan Pribadi: Sorotan Masyarakat dan Tuntutan Tindakan Tegas

BITVonline.com - Rabu, 22 Januari 2025 10:45 WIB
Fenomena Penyalahgunaan Nama Agama Demi Keuntungan Pribadi: Sorotan Masyarakat dan Tuntutan Tindakan Tegas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Medan – Fenomena penyalahgunaan nama agama untuk keuntungan pribadi semakin mendapat perhatian luas di tengah masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai modus operandi muncul, mulai dari penggalangan dana fiktif hingga bisnis berkedok amal yang memanfaatkan rasa percaya masyarakat terhadap nilai-nilai keagamaan.

Beragam modus yang ditemukan mencakup penggalangan dana untuk pembangunan rumah ibadah, pemberian bantuan kepada fakir miskin, hingga penyelenggaraan kegiatan keagamaan. Sayangnya, banyak dari dana yang terkumpul justru disalahgunakan, tidak sesuai dengan tujuan awalnya.

“Ini sangat disayangkan. Agama yang seharusnya menjadi alat untuk mempererat persatuan justru dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Ahmad Rifai, seorang tokoh masyarakat di Medan. Selain penggalangan dana, bisnis dengan embel-embel keagamaan juga menjadi sorotan. Produk-produk berlabel “syariah” atau “halal” sering kali dipasarkan tanpa sertifikasi resmi.

Hal ini memanfaatkan kecenderungan masyarakat yang lebih percaya pada klaim keagamaan, meskipun kebenarannya tidak dapat dipastikan. Menurut hasil survei dari lembaga penelitian lokal, sebanyak 65% masyarakat menyatakan pernah menemukan kasus di mana nama agama digunakan untuk memperoleh keuntungan finansial secara tidak etis.

Pemerintah melalui Kementerian Agama dan aparat kepolisian diharapkan dapat mengambil langkah proaktif dalam mengatasi masalah ini. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku penyalahgunaan nama agama diperlukan untuk memberikan efek jera.

“Verifikasi itu penting. Jangan mudah tergiur dengan narasi keagamaan tanpa bukti yang konkret,” tambah Ahmad Rifai, mengingatkan masyarakat agar lebih kritis dalam menyalurkan donasi atau mendukung kegiatan yang mengatasnamakan agama. Fenomena ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kesucian agama dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab. Agama harus tetap menjadi pedoman spiritual, bukan alat manipulasi demi keuntungan pribadi.

(christie)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru