
Ribuan Warga Meriahkan Fun Run 5K HUT Kodam I/BB ke-75 di Medan
MEDAN Suasana pagi Kota Medan dipenuhi semangat ribuan peserta yang mengikuti Fun Run 5K dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke7
Nasional
GORONTALO -Kasus video yang melibatkan seorang guru dan murid di Gorontalo tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Video tersebut tidak hanya memicu reaksi negatif, tetapi juga mengungkap praktik kejam yang dikenal sebagai child grooming. Tindakan ini menggambarkan pelanggaran serius yang dialami oleh anak-anak yang masih di bawah umur, di mana pelaku mendekati dan memanipulasi anak-anak untuk tujuan pelecehan seksual.
Child grooming merupakan suatu proses di mana pelaku mendekati anak dengan tujuan memanipulasi dan mengeksploitasi mereka. Dalam banyak kasus, pelaku berusaha membangun kepercayaan dengan anak tersebut sebelum melakukan tindakan pelecehan. Hal ini sangat berbahaya karena anak-anak yang menjadi korban sering kali mengalami trauma berkepanjangan, depresi, kecemasan, dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya.
Sejumlah pengguna media sosial mulai bersuara mengenai isu child grooming dalam konteks kasus di Gorontalo. Mereka mengungkapkan keprihatinan atas banyaknya komentar negatif yang berpotensi menjadi bullying terhadap korban. Seorang pengguna X, @adjvu***, menegaskan pentingnya edukasi tentang child grooming agar masyarakat tidak menyalahkan korban. “Warga Indonesia kayaknya perlu penyuluhan tentang child grooming nih biar gak nyalahin korban terus,” tulisnya, menyoroti pentingnya literasi di kalangan warganet.
Baca Juga:Tanggapan Warganet dan Kebangkitan Kesadaran
Reaksi dari masyarakat di media sosial menunjukkan betapa rendahnya pemahaman banyak orang mengenai child grooming. Beberapa komentar bahkan mempertanyakan keberadaan ilustrasi yang dibuat oleh oknum yang menggambarkan adegan dalam video tersebut. Seorang pengguna lainnya, @renta***, menunjukkan ketidakpuasan dengan menuliskan, “Kenapa sih ada aja orang yang ngebikin kayak gini? Itu anak kecil kena grooming.”
Kronologi Kasus Menurut Kapolres GorontaloKapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, memberikan penjelasan mengenai kronologi hubungan antara guru dan murid tersebut. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, pelaku, yang diidentifikasi sebagai DA, telah menjalin hubungan dekat dengan korban yang berinisial PP sejak awal tahun 2022. Tindakan pelaku mengarah pada praktik child grooming, di mana pelaku berusaha menjalin kedekatan dengan korban yang merupakan anak yatim piatu.
Baca Juga:
“Pelaku sering membantu korban, sehingga dianggap sosok yang mengayomi. Perlakuan DA membuat PP merasa nyaman dan hubungan keduanya terus berlanjut,” ujar Kapolres. Namun, pihaknya juga akan mendalami adanya dugaan pemaksaan dalam hubungan tersebut.
Dukungan bagi Korban dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan AnakDinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Gorontalo mengambil langkah proaktif dalam menangani kasus ini. Kepala Dinas PPA Kabupaten Gorontalo, Zascamelya Uno, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis bagi siswi yang menjadi korban. “Kami dari PPA setelah ini akan asesmen dengan psikolog, memulihkan kembali keadaan psikologisnya,” ucap Zascamelya.
Dinas PPA juga menyerukan kepada masyarakat untuk menghentikan penyebaran video yang mengandung unsur asusila tersebut, guna melindungi hak dan psikologis anak. “Kami mengimbau agar masyarakat yang mempunyai video asusila tersebut untuk segera menghapus dan berhenti menyebarkan,” tambahnya.
KesimpulanKasus ini menjadi cerminan nyata dari perlunya peningkatan literasi masyarakat tentang isu child grooming dan dampaknya terhadap korban. Edukasi dan pemahaman yang lebih baik diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Dengan adanya dukungan psikologis bagi korban, diharapkan mereka dapat pulih dari trauma dan mendapatkan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan serta kehidupan yang layak.
Dalam hal ini, penting bagi semua pihak untuk mengambil langkah proaktif dalam mendukung korban dan memerangi tindakan kekerasan terhadap anak. Mari bersama-sama kita hentikan stigma negatif dan dukung korban agar mendapatkan keadilan yang sepatutnya.(N/014)
MEDAN Suasana pagi Kota Medan dipenuhi semangat ribuan peserta yang mengikuti Fun Run 5K dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke7
NasionalBANYUMAS Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sekaligus Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono,
NasionalJAKARTA Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Musisi muda berbakat, Gustiwiw atau Gusti Irwan Wibowo, dikabarkan meninggal dunia pada
EntertainmentRIYADH Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) menyatakan bahwa Israel sedang melakukan berbagai upaya untuk menyeret Amerika
InternasionalBANGLI Arena sambung ayam (tajen) di Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, berubah menjadi lokasi perkel
PeristiwaBANDUNG Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan kondisi memprihatinkan yang dialami Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Ia menyeb
PemerintahanJAKARTA Seruan kemerdekaan untuk Palestina menggema di kawasan Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi (15/6/2025). S
PeristiwaJAKARTA Di tengah pesatnya perkembangan transaksi digital di Indonesia, konsumen kini dihadapkan pada fenomena biaya tersembunyi atau hi
EkonomiCIREBON Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengecam keras aksi Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Casmari, yang vi
PemerintahanJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa susu merupakan bagian penting dari program pangan nasional. D
Pertanian Agribisnis