
Rutan Kelas I Medan Ajak Anak Panti Asuhan Makan Bersama, Wujudkan Pemasyarakatan yang Humanis
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
Nasional
MALAYSIA -Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) meminta adanya pertanggungjawaban atas penembakan yang menyebabkan lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban di Malaysia. Penembakan ini melibatkan aparat Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu pada Jumat (24/1/2025), yang mengakibatkan satu korban tewas dan empat lainnya luka-luka.
Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kementerian HAM, Munafrizal Manan, menegaskan bahwa penting untuk ada pertanggungjawaban dalam kasus ini. Hal ini, menurutnya, untuk mencegah preseden buruk yang seolah-olah membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap warga negara Indonesia.
“Kami sudah menegaskan bahwa perlu ada pertanggungjawaban atas kejadian ini. Kalau tidak ada pertanggungjawaban, maka bisa dianggap bahwa tindakan ini sesuai prosedur dan membiarkan tindakan kekerasan yang fatal terhadap warga negara kita,” ujar Munafrizal, Jumat (31/1/2025).
Baca Juga:
Munafrizal menambahkan bahwa tindakan aparat yang mengarah pada pencabutan nyawa tidak dapat dibenarkan, bahkan jika ada dugaan pelanggaran hukum oleh pihak yang ditembak. “Kalaupun ada tindakan hukum, seharusnya tidak berujung pada pencabutan nyawa. Ini sudah berlebihan dan tidak dapat dibenarkan,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Kementerian HAM juga mendorong keterlibatan Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (Suhakam) untuk mengawasi dan melakukan investigasi terhadap kasus ini. Kemenkumham ingin memastikan bahwa investigasi yang dilakukan bersifat objektif dan tidak sepihak.
Baca Juga:
“Kami akan berkomunikasi proaktif dengan Suhakam dan mendorong agar mereka melakukan pemantauan dan investigasi. Kami butuh keterangan yang seimbang, bukan hanya dari pihak Malaysia,” lanjut Munafrizal.
Kementerian HAM juga berencana mengangkat kasus ini di Forum HAM Nasional Asia Tenggara, untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang di masa depan.
“Sangat penting untuk membahas kejadian ini di forum tersebut agar bisa ada upaya jangka panjang dalam mencegah insiden serupa,” ujar Munafrizal.
Sebelumnya, lima pekerja migran Indonesia (PMI) ditembak oleh APMM di perairan Malaysia. Kejadian ini terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat, saat kapal yang mengangkut PMI melintas di perairan tersebut. Empat orang korban masih dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit di Malaysia. (kmps) (n/014)
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
NasionalBANDA ACEH Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST, resmi menutup Festival Dalail Khairat seBanda Aceh pada
Seni dan BudayaBANDA ACEH Sebanyak 35 anggota Komunitas TRB Fishing Aceh mengikuti kegiatan fishing tour ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (28/6/
KomunitasMEDAN Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke2 untuk Tahun Buku 2024 pada Sabtu (28/6/2025), bert
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan preser
Hukum dan KriminalJAKARTA Kuasa hukum Lisa Rachmat, terdakwa kasus suap dalam perkara Gregorius Ronald Tannur, menilai langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) m
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Gelombang kritik terhadap revisi Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) kembali menguat. Dalam Seminar Nasional bert
Hukum dan KriminalOleh H. M. Yamin, SE, M. SiDI tengah dunia yang kian digerakkan oleh kepentingan material, gerakan Islam seperti Muhammadiyah tampil sebaga
OpiniMEDAN Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan di bawah Kantor Wilaya
NasionalBATAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang terus menyelidiki insiden kebakaran tragis yang melanda kapal tanker MT Federal II saat
Peristiwa