KUALA LUMPUR – Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar telah resmi menjadi raja baru Malaysia . Dia menggantikan Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah yang masa jabatan lima tahunnya berakhir pada Selasa (30/1/2024).
Upacara pelantikan yang berlangsung di Istana Kuala Lumpur pada pukul 11.00 waktu Malaysia menjadi sorotan utama, menyaksikan momen bersejarah ketika Sultan Ibrahim dari Johor diangkat menjadi Yang di-Pertuan Agong Malaysia ke-17. Sultan Ibrahim lahir pada tanggal 22 November 1958, dan sejak muda telah terlibat dalam jejak kesultanan, khususnya dalam bidang militer.
Pendidikan militer Sultan Ibrahim mencakup berbagai pengalaman mulai dari latihan di Pusat Latihan Angkatan Darat di Kota Tinggi hingga pelatihan untuk perwira muda di Fort Benning, Georgia, AS. Keberaniannya dan dedikasinya dalam bidang militer telah terbukti dalam berbagai penugasan, termasuk di Bandung, Indonesia, serta menjadi anggota kehormatan Komando Pasukan Khusus Indonesia (KOPASSUS).
Selain itu, hubungan dekat Sultan Ibrahim dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menambah dimensi politik dan strategis dari kekuatan barunya sebagai Raja Malaysia. Sementara itu, Sultan Nazrin Shah dari Perak juga turut mengambil sumpah pada hari yang sama, setelah dilantik sebagai Wakil Raja Malaysia untuk periode yang sama.
Pemilihan Sultan Ibrahim sebagai Raja dan Sultan Nazrin Shah sebagai Wakilnya terjadi dalam Konferensi Para Penguasa ke-263 pada bulan Oktober 2023. Ini merupakan langkah yang dianggap penting dalam memastikan kelancaran kepemimpinan di Malaysia, dengan menggabungkan pengalaman militer dan politik serta kebijaksanaan tradisional yang melandasi institusi monarki.
Pada keseluruhan, pelantikan Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar dari Johor sebagai Raja Malaysia menggambarkan sebuah era baru dalam sejarah negara, yang diwarnai oleh pengabdian, keberanian, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
(A/08)
Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar Dilantik Jadi Raja Baru Malaysia