BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Kemarahan Global: China dan Rusia Mengutuk Agresi Israel di Gaza

Adelia Syafitri - Rabu, 19 Maret 2025 15:11 WIB
233 view
Kemarahan Global: China dan Rusia Mengutuk Agresi Israel di Gaza
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -China dan Rusia telah mengungkapkan kemarahan mereka terhadap Israel setelah pasukan Zionis melancarkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza pada Selasa (18/3) dini hari, yang melanggar gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Kedua negara tersebut mengutuk keras tindakan Israel, yang menyebabkan lebih dari 400 orang tewas, serta mengancam upaya perdamaian yang telah diperjuangkan.

Baca Juga:

Perwakilan China di PBB, Fu Cong, menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan ini.

Dalam pernyataannya, Fu mengkritik keras pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu yang melanggar hukum internasional.

Baca Juga:

Ia juga mengecam penggunaan bantuan kemanusiaan sebagai alat politik oleh Israel.

"China menentang keras upaya menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai alat politik dan senjata," kata Fu melalui akun media sosial X.

"Kami mendesak Israel untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional dan segera memulihkan akses penuh bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza."

Fu juga menegaskan bahwa China mendukung gencatan senjata permanen di Gaza, guna menghentikan serangan terhadap warga sipil dan fasilitas sipil, serta mendukung pemulihan dan rekonstruksi Gaza yang dipelopori oleh Mesir.

Sementara itu, Rusia melalui Kementerian Luar Negeri turut mengutuk keras serangan Israel tersebut dan menyampaikan penyesalan mendalam atas eskalasi yang semakin buruk di Jalur Gaza.

Rusia juga menyerukan agar Israel dan Hamas segera kembali ke meja perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza.

"Kami sangat prihatin dengan laporan tentang banyaknya korban jiwa di kalangan sipil. Serangan ini tidak hanya menyebabkan penderitaan lebih lanjut bagi rakyat Gaza, tetapi juga semakin memperburuk situasi yang sudah genting," demikian pernyataan Kemlu Rusia.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru