
Trump Ultimatum Prabowo soal Tarif Impor 32 Persen, Ini Tawaran dan Ancamannya
WHASINGTON DCPresiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengirimkan surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait kebijakan tarif impo
InternasionalVATIKAN - Menjelang digelarnya Conclave untuk memilih Paus baru pada 7 Mei mendatang, dua kardinal yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat penerus Tahta Suci Vatikan diterpa tuduhan terkait penanganan kasus pelecehan seksual.
Lembaga pemerhati gereja Katolik asal Amerika Serikat, Bishop Accountability, secara terbuka menyoroti Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Kardinal Pietro Parolin dari Italia.
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada AFP, Wakil Direktur Bishop Accountability, Anne Barrett Doyle, mempertanyakan kredibilitas Tagle sebagai calon Paus.
Baca Juga:
Ia menyoroti ketiadaan publikasi pedoman penanganan kekerasan seksual di situs resmi Keuskupan Agung Manila dan Konferensi Waligereja Filipina (CBCP).
"Jika Kardinal Tagle tidak dapat memastikan transparansi di negaranya sendiri, bagaimana kita bisa berharap kepemimpinan yang tegas dari dia sebagai pemimpin gereja dunia?" ujar Doyle pada Jumat (2/5).
Baca Juga:
Sementara itu, Doyle juga mengkritik Kardinal Pietro Parolin, yang saat ini menjabat Sekretaris Negara Vatikan.
Ia menyebut Parolin sebagai "penjaga rahasia ulung" yang dinilai bisa menghambat transparansi terkait penanganan kasus pelecehan dalam gereja.
Tuduhan ini segera dibantah oleh CBCP. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa pengawasan dan penanganan pelanggaran oleh klerus adalah wewenang masing-masing uskup diosesan atau pemimpin biara, bukan Tagle.
"Sejak ditugaskan penuh waktu di Kuria Roma, Kardinal Tagle tidak lagi memegang kendali langsung terhadap keuskupan di Filipina," tulis CBCP.
CBCP juga menambahkan bahwa Kardinal Tagle pernah terlibat aktif dalam penyusunan pedoman "Pastoral Guidelines on Sexual Abuses and Misconduct by the Clergy" saat menjabat Uskup Agung Manila pada 2011 hingga 2019.
Namun hingga kini, AFP belum menemukan salinan dokumen tersebut, dan Keuskupan Agung Manila belum memberikan klarifikasi tambahan.
Tuduhan ini muncul di tengah persiapan Vatikan yang semakin intensif menjelang Conclave.
Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara, termasuk Kardinal Ignatius Suharyo dari Indonesia, akan mengikuti pemilihan Paus secara tertutup.
Para peserta conclave yang berusia di bawah 80 tahun akan disumpah menjaga kerahasiaan selama proses pemungutan suara.
Sorotan terhadap kredibilitas kandidat Paus ini menjadi perhatian global, mengingat gereja Katolik terus berjuang memulihkan kepercayaan publik di tengah skandal pelecehan seksual yang mengguncang institusi selama beberapa dekade terakhir.*
(cn/a008)
WHASINGTON DCPresiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengirimkan surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait kebijakan tarif impo
InternasionalFLORES TIMUR Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kembali normal setelah sebelumnya sempat terdampak er
NasionalJAKARTA Duel perdana Piala AFF U23 2025 akan mempertemukan Timnas Malaysia U23 menghadapi Filipina. Pertandingan ini dijadwalkan berlang
OlahragaJAKARTA Seledri bukan hanya pelengkap masakan, tapi juga menyimpan potensi besar sebagai bahan herbal untuk membantu meredakan gejala asam
KesehatanMEDAN PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara sukses menjaga keandalan pasokan listrik selama gelaran puncak Hari Ulang
PemerintahanJAKARTA Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak seluruh eksepsi atau nota keberatan yang diajukan oleh terdakwa Nikita Mirzani dalam sidang lanj
PemerintahanTANGSEL Seorang petugas Satpol PP Tangerang Selatan berinisial Asmadih alias Bule (45) ditangkap aparat karena terlibat dalam praktik penju
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan temuan mengejutkan hasil pemadanan data antara Kementerian Sosial (Kemensos
PemerintahanJAKARTA Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) resmi memberhentikan Bambang Beathor Suryadi dari jabatannya sebagai Tenaga Ahl
PolitikJAKARTA Pemerintah Indonesia kembali membuka jalur diplomasi dan negosiasi usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengeluark
Ekonomi