HONG KONG -Lonjakan kasus Covid-19 kembali melanda Hong Kong.
Dalam empat pekan terakhir, sebanyak 30 orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus corona, dari total 81 kasus parah yang tercatat pada orang dewasa.
Data tersebut diungkapkan oleh Centre for Health Protection (CHP) dan dilansir oleh South China Morning Post, Kamis (15/5/2025).
Kepala Pengendalian Penyakit Menular CHP, Edwin Tsui Lok-kin, mengungkapkan bahwa proporsi sampel pengetesan yang dinyatakan positif meningkat drastis menjadi 13,7 persen—dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan awal April yang hanya 6,2 persen.
"Dengan mengacu pada data sebelumnya, kami memperkirakan Covid-19 akan bertahan pada tingkat yang relatif tinggi setidaknya dalam beberapa pekan ke depan," ujar Tsui.
Hasil investigasi epidemiologi menunjukkan bahwa 83 persen dari kasus parah dialami oleh pasien berusia 65 tahun ke atas.
Lebih dari 90 persen dari kelompok ini diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Pejabat lain dari CHP, Albert Au, menegaskan bahwa penyebaran Covid-19 di kota tersebut saat ini tergolong tinggi.
Bahkan, persentase sampel positif menjadi yang tertinggi dalam satu tahun terakhir, sebagaimana juga diberitakan oleh Bloomberg.
Pemerintah setempat pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, meningkatkan kebersihan pribadi, serta segera mendapatkan vaksinasi, terutama bagi kelompok yang belum menerima dosis awal ataupun booster.
CHP menyebut bahwa Covid-19 kini telah berstatus sebagai penyakit endemik di Hong Kong.
Siklus lonjakan kasus terjadi secara berkala setiap 6–9 bulan karena pergeseran varian dan penurunan kekebalan populasi.
Dua gelombang terakhir terjadi pada tahun 2023 dan 2024 dengan durasi masing-masing 15 dan 7 pekan.
Kini, varian XDV telah menjadi strain dominan sejak akhir Maret, meski belum ditemukan bukti bahwa varian ini menyebabkan gejala lebih berat dibanding varian sebelumnya.
Namun demikian, tingkat vaksinasi booster di kalangan lanjut usia masih menjadi perhatian serius.
Diperkirakan 90 persen lansia di Hong Kong belum menerima dosis tambahan vaksin Covid-19.
Pemerintah setempat terus mendorong vaksinasi, khususnya bagi kelompok rentan, untuk mencegah lonjakan kematian lebih lanjut.*