BREAKING NEWS
Minggu, 15 Juni 2025

Thailand dan Kamboja Sepakat Selesaikan Konflik Perbatasan Segitiga Zamrud

Justin Nova - Sabtu, 14 Juni 2025 13:25 WIB
213 view
Thailand dan Kamboja Sepakat Selesaikan Konflik Perbatasan Segitiga Zamrud
ilustrasi kuil di thailand (foto: istock)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PNHOM PENH -Pejabat tinggi dari Thailand dan Kamboja bertemu pada Sabtu (14/6/2025) di Phnom Penh untuk membahas dan menyelesaikan konflik perbatasan yang sempat memanas pada akhir Mei lalu.

Insiden baku tembak yang terjadi di kawasan Segitiga Zamrud – titik perbatasan antara Thailand, Kamboja, dan Laos – menewaskan seorang prajurit Kamboja dan memicu ketegangan militer di kawasan.

Pertemuan bilateral ini dihadiri oleh Penasihat Kementerian Luar Negeri Thailand, Prasart Prasartvinitchai, dan Menteri Urusan Perbatasan Kamboja, Chea Lam. Keduanya menyampaikan komitmen bersama untuk menahan diri dan menempatkan kembali pasukan di perbatasan guna mencegah terjadinya konfrontasi lanjutan.

Baca Juga:

"Kami menyepakati penempatan pasukan secara damai dan koordinatif untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang," ujar Chea Lam dalam konferensi pers usai pertemuan.

Insiden baku tembak pada 28 Mei 2025 disebut sebagai buntut dari perselisihan lama terkait penggambaran batas wilayah sepanjang 800 kilometer yang bermula sejak masa kolonial Prancis di Indochina. Kedua pihak menyatakan tindakan militer mereka sebagai bentuk pertahanan diri.

Sejak insiden itu, militer Thailand memperketat kontrol perbatasan, sementara Kamboja memerintahkan pasukannya untuk siaga penuh. Eskalasi konflik membuat masyarakat dan komunitas internasional khawatir akan pecahnya konflik bersenjata terbuka.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet telah mengumumkan bahwa negaranya akan mengajukan pengaduan resmi ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait empat titik konflik perbatasan, termasuk wilayah insiden terbaru.

Sengketa wilayah di dekat kuil Preah Vihear sebelumnya telah diputuskan oleh ICJ pada 2013 yang menyatakan wilayah tersebut berada di bawah kedaulatan Kamboja. Namun, Thailand hingga kini menolak mengakui putusan tersebut, menambah ketegangan diplomatik kedua negara.

"Sengketa ini bukan hanya soal keamanan, tetapi juga soal kedaulatan, sejarah, dan integritas wilayah," ungkap seorang pengamat kawasan.

Sementara itu, citra kapal tempur Amerika Serikat USS Savannah yang berlabuh di pelabuhan Sihanoukville pada Desember 2024 kembali viral dan menimbulkan spekulasi keterlibatan kekuatan asing dalam pengamanan kawasan strategis ini.

Langkah diplomatik yang diambil oleh kedua negara saat ini menjadi sorotan utama dan diharapkan dapat membuka jalan perdamaian jangka panjang di perbatasan Asia Tenggara yang kerap bergejolak.*

(kp/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
DPR RI Desak Presiden Beri Sanksi Mendagri Soal Keputusan Kontroversial Pulau Aceh
komentar
beritaTerbaru