"Ada risiko yang semakin besar bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali – dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia," ujar Guterres dalam pernyataan resmi.
Ia juga menyerukan seluruh negara anggota untuk segera menahan diri dan mengutamakan jalur diplomasi demi menjaga stabilitas global.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, dijadwalkan menggelar konferensi pers pada Minggu pagi waktu Washington untuk mengungkap rincian lebih lanjut mengenai operasi militer tersebut.
Sementara dunia menahan napas, pertanyaan besar pun menggantung, Apakah ini awal dari babak baru konflik global?*