BREAKING NEWS
Senin, 23 Juni 2025

Demokrat AS Murka: Serangan Trump ke Iran Bisa Picu Pemakzulan

Adelia Syafitri - Minggu, 22 Juni 2025 13:08 WIB
129 view
Demokrat AS Murka: Serangan Trump ke Iran Bisa Picu Pemakzulan
Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer. (foto: nbc)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik kontroversi global usai mengumumkan serangan militer terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan, Sabtu (21/6/2025) malam.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menyebut serangan itu sebagai "keberhasilan militer spektakuler" dan memperingatkan bahwa serangan lebih besar bisa terjadi bila Iran tak memilih jalan damai.

"Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dihancurkan," ujar Trump dari White House Cross Hall, Minggu (22/6), seraya menegaskan kesiapan AS meluncurkan serangan tambahan "dalam hitungan menit".

Baca Juga:

Namun, pernyataan Trump langsung menuai respons tajam, baik dari internal AS maupun Iran.

Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menilai tindakan Trump sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang Kekuasaan Perang.

Baca Juga:

"Tak ada presiden yang boleh secara sepihak membawa negara ini ke perang tanpa strategi jelas dan ancaman nyata," tegas Schumer.

Anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez menyebut keputusan Trump sebagai tindakan impulsif yang bisa menyeret AS ke konflik generasi panjang.

Bahkan, ia menyebut tindakan itu sebagai alasan sah untuk pemakzulan.

Sementara Ilhan Omar menyebutnya sebagai "eskalasi gegabah dan berbahaya".

Kritik juga datang dari Yassamin Ansari yang mendesak diadakannya sidang darurat Kongres untuk memberikan suara pada Resolusi Kekuasaan Perang.

Klaim Trump terkait penghancuran total fasilitas nuklir Iran dibantah oleh sejumlah pejabat Teheran.

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa kondisi di sekitar Fordow normal dan tak ada ledakan besar yang dirasakan penduduk setempat.

"Tidak ada kerusakan serius di Fordow. Sebagian besar hanya terjadi di tanah dan dapat dipulihkan," kata Manan Raisi, perwakilan Qom, wilayah tempat Fordow berada.

Pihak Organisasi Energi Atom Iran juga memastikan tak ada kebocoran bahan radioaktif yang terjadi.

Bahkan, uranium yang sebelumnya disimpan di Fordow dilaporkan telah lebih dulu dipindahkan.

Markas Besar Manajemen Krisis Provinsi Qom juga menegaskan bahwa "tidak ada ancaman terhadap warga sipil" dan kondisi saat ini stabil.

Peneliti senior dari Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, Abas Aslani, menyebut Iran memiliki tiga opsi balasan:

1. Reaksi terbatas – tergantung pada tingkat kerusakan.

2. Perang skala penuh – dengan kemungkinan menyerang situs nuklir Israel dan kepentingan AS.

3. Kombinasi taktis – seperti menutup Selat Hormuz untuk mengganggu jalur energi dunia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengecam keras aksi AS.

"Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Setiap anggota PBB harus waspada," tegas Araghchi.

Dalam pidato yang sama, Trump memberi ultimatum kepada Iran: berdamai atau menghadapi "tragedi lebih besar".

Ia menekankan bahwa operasi militer berikutnya bisa dilakukan secara presisi, cepat, dan "dalam hitungan menit."

"Masih banyak target tersisa. Ini bisa berakhir dengan damai, atau jadi malapetaka bagi Iran," ujar Trump.

Konflik ini diprediksi akan memicu ketegangan baru di kawasan, memperbesar risiko perang terbuka antara dua negara yang memiliki pengaruh besar di Timur Tengah.*

(tb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
AS Serang Fasilitas Nuklir Iran, Tegaskan Bukan untuk Ganti Rezim
China, Rusia, dan India Kecam Serangan Udara AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Iran Bantah Klaim Trump soal Serangan AS ke Fasilitas Nuklir: “Tak Ada Ledakan Besar”
Perang Israel-Iran: 97 WNI Berhasil Dievakuasi ke Azerbaijan, Tahap Pertama Pemulangan Tiba di Jakarta 24 Juni
Trump dan Netanyahu Saling Puji Usai Serangan AS Hantam Fasilitas Nuklir Iran
Trump Resmi Gempur Iran! 3 Fasilitas Nuklir Dihantam, Apa Tujuan Sebenarnya?
komentar
beritaTerbaru