
Prancis Umumkan Pengakuan Palestina, Kemlu RI: Langkah Positif Solusi Dua Negara
JAKARTA Pemerintah Indonesia secara resmi menyambut baik keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan kesiapan negaranya u
NasionalINDIA - Setelah 11 tahun hidup dalam pelarian, seorang mantan petugas kebersihan di Kuil Dharmasthala, Karnataka, India, menyerahkan diri ke polisi dengan pengakuan mengerikan. Pria berusia 48 tahun dari komunitas Dalit itu mengaku telah dipaksa mengubur ratusan jenazah, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam periode hampir dua dekade—antara 1995 hingga 2014.
"Saya dipukul, diancam akan dikubur hidup-hidup jika menolak. Banyak korban adalah perempuan muda yang diperkosa lalu dibunuh," ungkapnya dalam laporan kepada kepolisian Karnataka pada 3 Juli 2025.
Menurut pengakuannya, jenazah korban kerap menunjukkan tanda-tanda pemerkosaan, penyiksaan, luka bakar akibat asam, dan pemukulan brutal. Ia menyatakan bahwa pengurus kuil memaksanya untuk mengubur atau membakar jenazah guna menghilangkan jejak.
Korban mengungkap bahwa praktik itu berlangsung secara sistemik dan melibatkan lebih dari satu lokasi. Ia kini bekerja sama dengan tim investigasi dan siap menunjukkan lokasi-lokasi penguburan massal yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Pada 11 Juli 2025, pria tersebut hadir di pengadilan setempat dengan mengenakan kerudung hitam untuk menyembunyikan identitasnya. Ia juga meminta perlindungan saksi, menyebut nyawanya dalam bahaya karena "mereka yang terlibat masih sangat berkuasa."
Kisah ini langsung memicu gejolak nasional di India. Pemerintah negara bagian Karnataka segera membentuk Satuan Investigasi Khusus (SIT) untuk menyelidiki lebih lanjut, termasuk kemungkinan keterlibatan tokoh-tokoh kuat di balik kejahatan tersebut.
"Ini adalah salah satu kejahatan paling mengerikan dalam sejarah India modern. Kita bicara soal pembunuhan sistematis yang tertutup selama puluhan tahun," kata S. Balan, pengacara dan aktivis HAM.
Kuil Dharmasthala selama ini dikelola oleh keluarga Heggade, salah satu keluarga paling berpengaruh di Karnataka. Nama Veerendra Heggade, penerima penghargaan Padma Vibhushan dan anggota parlemen, kembali mencuat. Ia sebelumnya juga disorot dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Sowjanya (17) pada 2012, yang hingga kini belum tuntas.
Pihak kuil melalui juru bicara K. Parshwanath Jain menyatakan, "Kami mendukung penuh penyelidikan yang transparan. Tidak ada yang kebal hukum."
Cerita ini membuka kembali luka lama keluarga korban. Sujatha Bhat (60), ibu dari Ananya Bhat yang hilang sejak 2003, menyatakan bahwa pengakuan ini memberinya harapan untuk menemukan anaknya.
"Tolong temukan jenazah putri saya agar saya bisa memakamkannya dengan layak," ujarnya lirih.
Kasus ini menjadi simbol betapa terjalnya perjuangan melawan impunitas di tempat-tempat suci yang selama ini tak tersentuh. Di tengah tekanan publik dan kemarahan nasional, masyarakat India kini menanti satu hal: keadilan yang nyata.
JAKARTA Pemerintah Indonesia secara resmi menyambut baik keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan kesiapan negaranya u
NasionalJAKARTA Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa rencana kerja sama transfer data pribadi lintas negara, khususnya dengan Amerika Serikat,
EkonomiBATU BARA Upaya memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Batu B
PemerintahanMEDAN Kanit 1 Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Kompol Dedi Kurniawan, angkat bicara terkait aksi unjuk rasa ratusan wa
Hukum dan KriminalASAHAN Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara resmi memberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) mantan Kanit Reskrim Polsek Simpang Empa
Hukum dan KriminalBATU BARA Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku dengan cepat dan tanggap menanggapi pemberitaan negatif dari salah satu
NasionalPEKANBARU Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengungkap praktik kecurangan dalam distribusi pangan dengan membongkar kasus peredaran beras o
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Puluhan peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh mengikuti seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh Tawakkal Speci
KesehatanJAKARTA Setiap negara memiliki karakteristik dan kebutuhan ekonomi yang berbeda. Hal ini menjadi alasan utama mengapa sistem ekonomi yan
EkonomiJAKARTA Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, kembali menyoroti keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo usai kehadira
Politik