BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Gencatan Senjata Dicapai Antara Kamboja dan Thailand Usai Konflik Berdarah

Justin Nova - Senin, 28 Juli 2025 17:40 WIB
62 view
Gencatan Senjata Dicapai Antara Kamboja dan Thailand Usai Konflik Berdarah
PM Malaysia Anwar Ibrahim didampingi PM Kamboja Hun Manet dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai memberikan keterangan pers usai perundingan mediasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

THAILAND - Gencatan senjata akhirnya tercapai antara Thailand dan Kamboja pada Senin (28/7) malam setelah hampir sepekan konflik bersenjata yang menewaskan puluhan orang dan memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi.

Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang juga menjabat sebagai Ketua ASEAN 2025, setelah memediasi pertemuan darurat di Kuala Lumpur.

"Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut: Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam pada tanggal 28 Juli 2025, malam ini," ujar Anwar dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

Baca Juga:

Pertemuan ini dihadiri oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, serta utusan dari China dan Amerika Serikat.

Pekan lalu: Bentrokan bersenjata meletus di wilayah perbatasan Thailand-Kamboja.

Baca Juga:

Kedua pihak saling tuduh sebagai pemicu serangan awal, yang menambah ketegangan antar negara ASEAN tersebut.

Sepanjang konflik, puluhan korban jiwa dilaporkan dari kedua belah pihak, termasuk warga sipil dan tentara.

Lebih dari 30.000 orang dilaporkan mengungsi ke wilayah aman, baik di dalam negeri masing-masing maupun ke luar negeri.

ASEAN menyerukan penyelesaian damai dan segera mengadakan pertemuan darurat di Malaysia.

Langkah cepat ASEAN dalam menangani konflik ini diapresiasi oleh banyak pihak. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menekankan pentingnya stabilitas kawasan dan komitmen ASEAN dalam menjaga perdamaian.

"ASEAN berdiri untuk perdamaian dan penyelesaian sengketa melalui dialog, bukan kekerasan," ujar Anwar.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru