BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Netanyahu Siap Kuasai Gaza City, Kabinet Israel Akan Ambil Keputusan Final Minggu Ini

Justin Nova - Jumat, 08 Agustus 2025 14:33 WIB
Netanyahu Siap Kuasai Gaza City, Kabinet Israel Akan Ambil Keputusan Final Minggu Ini
Pemandangan gedung yang luluh lantak di Khan Younis, Jalur Gaza, akibat serangan udara dan darat militer Israel, seperti terlihat pada 13 September 2024. (foto: kareem)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

GAZA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapannya untuk menguasai Gaza City, kota terbesar di Jalur Gaza, dalam upaya militer yang berpotensi memperbesar eskalasi konflik di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Al-Jazeera, kantor PM Israel mengatakan bahwa militer akan mengambil alih Gaza City, namun tetap akan menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang telah dievakuasi dari zona konflik.

"[Militer Israel] akan bersiap untuk mengambil alih Gaza City sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran," bunyi pernyataan resmi, Jumat (8/8/2025).

Baca Juga:

Gaza City, yang terletak di bagian utara Jalur Gaza, merupakan pusat populasi dan administrasi penting bagi wilayah Palestina. Langkah Israel ini dinilai sebagai manuver militer besar dan berisiko menciptakan krisis kemanusiaan baru.

Laporan media Axios mengungkapkan bahwa rencana tersebut mencakup pemindahan massal warga Gaza City ke kamp-kamp pusat dan wilayah lain di luar zona operasi.

Baca Juga:

"Seluruh warga sipil di Gaza City akan dipindahkan ke kamp pusat dan sejumlah area pada 7 Oktober," kutip Axios dari pejabat Israel.

Menurut dua sumber dalam pemerintahan Israel, rencana perebutan Gaza City saat ini tengah menunggu persetujuan dari kabinet yang dijadwalkan melakukan pembahasan resmi pada Minggu (10/8).

Satu hari sebelumnya, pada Kamis (7/8), Netanyahu mempertegas sikapnya dalam wawancara dengan Fox News:

"Kami menginginkan itu. Kami tidak ingin mempertahankannya. Kami ingin memiliki perimeter keamanan. Kami tidak ingin memerintahnya," tegas Netanyahu.

Jika operasi ini dijalankan, pengamat internasional memprediksi akan terjadi eskalasi besar dalam perang Gaza. Puluhan ribu warga sipil di Gaza City berisiko kehilangan tempat tinggal, memperparah krisis pengungsi Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Otoritas Palestina, namun berbagai organisasi kemanusiaan internasional mulai menyuarakan kekhawatiran terhadap pelanggaran hak asasi manusia jika pemindahan paksa warga sipil benar-benar dilakukan. *

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Hamas Tolak Letakkan Senjata Sebelum Palestina Merdeka dan Berdaulat Penuh
Menyusul Prancis dan Inggris, Kanada Akan Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
PM Inggris Ancam Akui Palestina jika Israel Tak Perbaiki Situasi di Gaza
PBB Peringatkan Trump: Pemangkasan Dana AIDS Bisa Picu 4 Juta Kematian pada 2029
Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel, Disebut 'Awal dari Akhir' Sistem Pertahanan Tel Aviv
SBY: Ada Pihak yang Tak Ingin Timur Tengah Damai, Gencatan Senjata di Gaza Selalu Gagal
komentar
beritaTerbaru