BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Balita Diduga Jadi Korban Gagal Infus 12 Kali, RS Permata Keluarga Karawang Minta Maaf

Justin Nova - Minggu, 25 Mei 2025 12:07 WIB
342 view
Balita Diduga Jadi Korban Gagal Infus 12 Kali, RS Permata Keluarga Karawang Minta Maaf
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KARAWANG -Manajemen RS Permata Keluarga Karawang, Jawa Barat, menyampaikan permintaan maaf kepada Indah Sari Dewi, ibu dari balita berusia empat tahun berinisial T, yang diduga menjadi korban dugaan malpraktik saat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Balita T disebut mengalami pecah pembuluh darah dan muntah-muntah usai mendapat 12 kali tusukan jarum infus, sebagaimana diungkapkan ibunya melalui unggahan dokumentasi foto dan video pada Selasa (20/5/2025).

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami oleh anak T dan keluarga selama dirawat di RS kami. Kami doakan T segera pulih," ujar dr. Nancy C Muliawan, Direktur RS Permata Keluarga, dalam konferensi pers Minggu (25/5).

Pihak rumah sakit mengklaim telah melakukan evaluasi internal guna mencegah kejadian serupa terulang. Dr. Nancy juga menegaskan bahwa RS Permata akan kooperatif dalam proses hukum dan menyerahkan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Kami berharap prosesnya berjalan baik. Mediasi sebelumnya sudah dilakukan dua kali, namun karena sudah masuk ranah hukum, kami serahkan kepada pihak kepolisian," jelasnya.

Sementara itu, dr. Susi Indrawan, Manajer Marketing RS Permata Keluarga, membantah tuduhan adanya 12 kali penyuntikan infus. Menurutnya, tindakan medis dilakukan sebanyak 6 kali, yakni 4 kali di UGD, 1 kali di ruang rawat inap, dan 1 kali oleh dokter bedah.

Polres Karawang kini tengah mendalami laporan dari Ibu Indah Sari Dewi terkait dugaan kelalaian medis.

"Kami sudah menerima laporan dan akan segera memanggil pihak terkait, termasuk manajemen dan perawat yang bertugas, serta mengumpulkan bukti pendukung," kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin.

Penyelidikan akan difokuskan untuk memastikan apakah terjadi unsur kelalaian yang menyebabkan luka fisik pada anak T selama proses perawatan.*

(kp/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru