Asupan Kalsium Saat Hamil Bisa Kurangi Risiko Depresi pada Anak, Ini Penjelasannya

MEDAN— Asupan kalsium yang lebih tinggi selama kehamilan dapat menurunkan risiko gejala depresi pada anak-anak, menurut temuan terbaru dari tim peneliti Jepang.

Studi ini, yang dipimpin oleh peneliti dari Universitas Ehime, merupakan penelitian pertama yang mengkaji hubungan antara asupan kalsium ibu hamil dan kondisi emosional anak di kemudian hari.

Melansir Kyodo pada Sabtu (6/9/2025), riset yang diterbitkan pada Mei 2025 di Journal of Psychiatric Research ini menggunakan data dari studi kesehatan ibu dan anak di wilayah Kyushu dan Okinawa, Jepang.

Baca Juga:

• Posisi Tidur yang Tepat untuk Jaga Kesehatan Jantung, Apa Saja?
• RSUD Padangsidimpuan Bantah Persulit Pasien BPJS, Tegaskan Ikuti Aturan BPJS JKN

Penelitian ini melibatkan 873 pasangan ibu dan anak, dengan pengamatan dilakukan saat anak-anak berusia 13 tahun.

Asupan kalsium selama kehamilan diukur berdasarkan survei pola makan ibu, tanpa memasukkan konsumsi suplemen kalsium.

Baca Juga:

• Ayah Sambung di Tapsel Diamankan Polisi Usai Diduga Aniaya Anak Tiri Hingga Meninggal Dunia
• Universitas Aufa Royhan Gelar Kuliah Umum Bahas Peran Farmasis dalam Jaminan Produk Halal

Sementara itu, gejala depresi pada anak usia 13 tahun diukur menggunakan Skala Depresi Pusat Studi Epidemiologi (CES-D), dengan skor 16 atau lebih dianggap sebagai indikasi gejala depresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok ibu dengan asupan kalsium terendah, sebanyak 28 persen anak menunjukkan gejala depresi.

Sebaliknya, pada kelompok dengan asupan kalsium tertinggi, hanya 18,7 persen anak yang mengalami gejala tersebut.

Rata-rata konsumsi kalsium harian ibu dalam kelompok dengan asupan tertinggi adalah sekitar 675 miligram, mendekati angka rekomendasi harian untuk perempuan usia 18 hingga 29 tahun.

"Peningkatan asupan kalsium oleh ibu hamil kemungkinan besar berdampak positif pada kondisi emosional anak-anak mereka," ujar Profesor Yoshihiro Miyake dari Universitas Ehime.

Ia menambahkan, "Kami berhasil mengidentifikasi satu faktor yang dapat berperan dalam mencegah gejala depresi pada anak."

Meski demikian, Profesor Miyake menegaskan bahwa penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini dan memahami mekanisme yang mendasarinya.

Posisi Tidur yang Tepat untuk Jaga Kesehatan Jantung, Apa Saja?

RSUD Padangsidimpuan Bantah Persulit Pasien BPJS, Tegaskan Ikuti Aturan BPJS JKN

Ayah Sambung di Tapsel Diamankan Polisi Usai Diduga Aniaya Anak Tiri Hingga Meninggal Dunia

Universitas Aufa Royhan Gelar Kuliah Umum Bahas Peran Farmasis dalam Jaminan Produk Halal

Ini Dampak Positif Tubuh Saat Kamu Stop Konsumsi Gula Berlebih

Diduga Cabuli Anak, Seorang Kakek di Deli Serdang Babak Belur Diamuk Massa