BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

41,7 Persen Masyarakat Indonesia Alami Osteopenia, Waspadai Risiko Patah Tulang

Adelia Syafitri - Senin, 27 Oktober 2025 15:43 WIB
41,7 Persen Masyarakat Indonesia Alami Osteopenia, Waspadai Risiko Patah Tulang
Ilustrasi (Foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Data dari Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menunjukkan bahwa 41,7 persen masyarakat Indonesia mengalami osteopenia, kondisi di mana kepadatan tulang tubuh lebih rendah dari normal dan menjadi tahap awal dari pengeroposan tulang.

Osteopenia terjadi ketika tulang kehilangan mineral lebih cepat dibanding pembentukan tulang baru, sehingga membuat tulang lebih rapuh dan berisiko mengalami patah. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi osteoporosis.

"Puncak kesehatan tulang tercapai pada usia 20-30 tahun, sehingga periode ini menjadi critical window untuk mencegah osteoporosis. Jika dilewatkan, risiko patah tulang di usia lanjut akan jauh lebih besar," kata dr. Aldico Sapardan, dokter spesialis ortopedi, saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta.

Beberapa faktor risiko osteopenia antara lain:
- Penuaan
- Faktor hormonal, seperti menopause dini
- Riwayat keluarga
- Gaya hidup tidak sehat
- Kondisi medis tertentu
- Penggunaan obat-obatan
- Gangguan makan

Jika osteopenia berkembang menjadi osteoporosis, dampaknya tidak hanya kesehatan fisik yang terganggu, tetapi juga sosial dan ekonomi. Risiko patah tulang sering menyebabkan hilangnya kemandirian.

Studi menunjukkan, 40 persen penyintas patah tulang tidak lagi mampu berjalan sendiri, sementara 60 persen masih membutuhkan bantuan setahun setelah mengalami patah tulang panggul.

Pencegahan osteopenia dan osteoporosis dapat dilakukan melalui gaya hidup sehat. Beberapa langkah penting meliputi:
- Aktivitas fisik dan latihan secara rutin
- Diet seimbang kaya kalsium, termasuk konsumsi susu dan kacang-kacangan
- Menghindari rokok, alkohol, dan kafein berlebihan
- Paparan sinar matahari cukup sebelum jam 9 pagi
- Konsumsi suplemen jika diperlukan

"Pencegahan harus dimulai sejak dini agar tulang tetap kuat dan risiko osteoporosis dapat diminimalkan," jelas dr. Aldico.

Dengan kesadaran dan langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat menjaga kesehatan tulang, mencegah risiko patah tulang, dan tetap mempertahankan kualitas hidup di masa tua.*

(vo/M/006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru