10 Jam Nonstop, Konten Kreator Ini Meninggal Saat Live Mukbang!

TIONGKOK -Pada Sabtu (20/7/2024), dunia mukbang menghadapi tragedi besar ketika seorang konten kreator Tiongkok yang bernama Pan Xiaoting meninggal dunia dalam sebuah siaran langsung mukbang yang berlangsung selama lebih dari 10 jam. Pada usia 24 tahun, Xiaoting menghembuskan nafas terakhirnya akibat komplikasi serius yang terjadi pada tubuhnya selama tantangan makanan ekstrem ini.

Mengutip laporan dari China News, Xiaoting dilaporkan meninggal secara mendadak, ketika tengah melakukan siaran langsung melalui aplikasi media sosial. Autopsi yang dilakukan kemudian menunjukkan bahwa perut Xiaoting mengalami deformasi parah karena penuh dengan makanan yang belum tercerna, menjadi bukti nyata dari akibat dramatis yang ditimbulkan oleh eksperimen makanan ini.

Xiaoting, yang awalnya bekerja sebagai seorang pelayan, memutuskan untuk beralih ke industri konten digital setelah melihat kesuksesan teman sekelasnya dalam mukbang. Dia mulai dengan melakukan siaran makanan sendirian di depan kamera, dengan harapan untuk menarik perhatian penonton. Seiring berjalannya waktu, Xiaoting berhasil membangun basis penggemar yang signifikan dan mulai menerima hadiah-hadiah melalui siaran langsungnya.

Baca Juga:

• Wujud Nyata Kepedulian, Puskesmas Permata Sukarame Direhabilitasi Pemkot Bandar Lampung
• Peringati HAN ke-41, Bupati Simalungun Ingatkan Orang Tua Jaga Anak dari Pengaruh Negatif Teknologi

Namun, popularitasnya yang cepat juga membawa risiko besar. Xiaoting sering kali terlibat dalam tantangan makanan yang sangat berat dan berlebihan, termasuk makanan dengan berat lebih dari 10 kilogram atau mencoba makanan-makanan yang melebihi kapasitas perutnya. Meskipun pernah dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung yang parah akibat perilaku mukbangnya, Xiaoting kembali melanjutkan tantangan makan berlebihan itu setelah keluar dari perawatan medis.

Kematian mendadak Xiaoting memunculkan kembali perdebatan global tentang etika dan regulasi konten digital, terutama di industri siaran langsung online. Warganet dan komunitas kesehatan sangat prihatin dengan dampak negatif dari mukbang yang ekstrem ini, serta kekurangan kontrol atas batas-batas yang diterapkan dalam eksperimen makanan publik.

Baca Juga:

• Bobby Nasution Gandeng TNI AL Berantas Narkoba & Dukung Ketahanan Pangan di Sumut
• UNAR Gelar Sosialisasi Pendidikan di Puskesmas Gunung Meriah: Dorong Tenaga Kesehatan Lanjutkan Studi

Kasus ini tidak hanya mengguncang komunitas mukbang, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi konten kreator dan platform media sosial untuk lebih memperhatikan keamanan dan kesehatan dalam produksi dan konsumsi konten daring. Diskusi mengenai regulasi yang lebih ketat dan pendidikan kesehatan yang lebih baik menjadi sangat relevan di tengah meningkatnya popularitas siaran langsung dan konten digital yang ekstrem.

Peristiwa ini menyoroti perlunya tindakan kolektif untuk melindungi kesehatan dan keselamatan konten kreator serta pengguna dari dampak negatif yang tak terduga dari eksperimen makanan dan tantangan ekstrem di platform media sosial. Dengan demikian, tragedi Xiaoting menjadi sebuah titik tolak penting dalam memahami batas-batas yang seharusnya ada dalam dunia digital yang terus berkembang pesat ini.

(N/014)

Wujud Nyata Kepedulian, Puskesmas Permata Sukarame Direhabilitasi Pemkot Bandar Lampung

Peringati HAN ke-41, Bupati Simalungun Ingatkan Orang Tua Jaga Anak dari Pengaruh Negatif Teknologi

Bobby Nasution Gandeng TNI AL Berantas Narkoba & Dukung Ketahanan Pangan di Sumut

UNAR Gelar Sosialisasi Pendidikan di Puskesmas Gunung Meriah: Dorong Tenaga Kesehatan Lanjutkan Studi

UNAR Gelar Sosialisasi Pendidikan di Puskesmas Suro, Aceh Singkil: Dorong Tenaga Kesehatan Lanjutkan Studi

Wali Kota Medan Rico Waas Janji Tindak Tegas Kafe Tuak yang Timbulkan Teror dan Kebisingan