
Tiga WN Australia Tersangka Penembakan Brutal di Bali, Polisi: Terancam Hukuman Mati
BADUNG Tiga pria warga negara (WN) Australia ditangkap aparat Kepolisian Indonesia atas dugaan keterlibatan dalam kasus penembakan brutal
Hukum dan Kriminal
JERUSALEM -Konflik internal di Israel semakin memanas setelah pernyataan kontroversial dari Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari yang menyatakan bahwa upaya untuk menghancurkan Hamas adalah hal yang tidak mungkin tercapai. Pernyataan ini langsung menimbulkan reaksi keras dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menambah ketegangan dalam cara Israel menangani situasi di Gaza.
Dalam wawancara dengan Channel 13, Hagari menegaskan pandangannya bahwa Hamas bukan sekadar sebuah organisasi militer, melainkan juga sebuah ideologi yang terakar dalam masyarakat Gaza. “Urusan menghancurkan Hamas, membuat Hamas menghilang – ini hanya membuang pasir di mata publik,” tegas Hagari, mengkritik keyakinan bahwa keberhasilan militer bisa menghapuskan eksistensi Hamas.
Pernyataan Hagari ini tidak hanya mencerminkan perpecahan pandangan antara militer dan politik di Israel, tetapi juga menciptakan perdebatan intens mengenai strategi perang yang tepat dalam menghadapi Hamas. Menanggapi hal ini, kantor Netanyahu menyatakan bahwa kabinet keamanan telah menetapkan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang yang mutlak.
Baca Juga:
“Pasukan Pertahanan Israel tentu saja berkomitmen terhadap hal ini,” tambah pernyataan resmi dari kantor Netanyahu, menegaskan kembali bahwa Israel bertekad untuk mengakhiri dominasi Hamas di Jalur Gaza.
Namun, tanggapan Hagari tidak hanya memancing reaksi dari pemerintah, tetapi juga memperlihatkan keretakan dalam kebijakan internal Israel terkait Gaza. Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang sebelumnya memperingatkan tentang kegagalan mencari alternatif pascaperang yang kuat terhadap Hamas, menekankan pentingnya menemukan solusi yang bisa menggantikan kekuasaan Hamas tanpa memperlemah pencapaian militer Israel.
Baca Juga:
Ketegangan ini semakin terlihat dengan beberapa insiden baru-baru ini, di mana Netanyahu menuding bahwa IDF terlalu berhati-hati dalam tindakan militer mereka, sementara IDF mempertahankan bahwa setiap langkah yang mereka ambil telah sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Perdebatan Strategis dan Konsekuensi PolitikPerbedaan pendapat antara politisi dan militer tidak hanya mencerminkan tantangan strategis dalam menghadapi konflik Gaza, tetapi juga menggambarkan dinamika politik yang kompleks di Israel. Sementara Netanyahu menekankan pentingnya mengambil tindakan tegas terhadap Hamas, pemimpin militer seperti Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan kepala Shin Bet Ronen Bar tampaknya lebih cenderung pada strategi yang lebih hati-hati dan berkelanjutan.
Pemisahan ini memunculkan pertanyaan tentang siapa yang seharusnya memiliki kewenangan strategis dalam mengelola konflik tersebut – politikus yang terpilih atau para ahli militer yang bertanggung jawab langsung terhadap operasi lapangan. Netanyahu sendiri telah mengalami tekanan dari beberapa anggota sayap kanan koalisinya untuk memajukan rencana tata kelola Gaza yang lebih agresif dan berkelanjutan.
Dampak Terhadap Stabilitas dan KeamananKetegangan internal ini tidak hanya berdampak pada kebijakan dalam negeri Israel tetapi juga mempengaruhi stabilitas di kawasan tersebut. Dengan Hamas tetap kuat di Gaza, pertanyaan strategis mengenai bagaimana mengatasi kelompok tersebut tanpa memperburuk keadaan kemanusiaan dan politik regional semakin mendesak untuk dijawab.
Dalam konteks ini, pendekatan yang serasi antara politik dan militer dianggap krusial untuk mencapai tujuan jangka panjang yang stabil dan damai di Jalur Gaza.
KesimpulanPerdebatan internal yang semakin meningkat antara politisi terkemuka dan militer Israel mengenai strategi perang terhadap Hamas memperlihatkan kompleksitas tantangan keamanan nasional yang dihadapi oleh negara tersebut. Sementara Netanyahu menegaskan komitmen untuk mengakhiri dominasi Hamas, pendekatan yang berbeda-beda dari para pemimpin militer menggambarkan dilema strategis yang tidak mudah dipecahkan dalam mengelola konflik yang memakan korban di Jalur Gaza.
(n/014)
BADUNG Tiga pria warga negara (WN) Australia ditangkap aparat Kepolisian Indonesia atas dugaan keterlibatan dalam kasus penembakan brutal
Hukum dan KriminalMUARO JAMBI SD Negeri 003/IX Senaung menggelar acara pelepasan siswasiswi kelas VI Tahun Ajaran 2024/2025 di halaman sekolah, Rabu (18/6
PendidikanDENPASAR Menyambut Hari Bhayangkara ke79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Polsek Denpasar Timur (Dentim) menggelar kegiatan Bhakti Religi di
NasionalJAKARTA Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke79 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli 2025, kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia (Po
NasionalBANGLI Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke79, Klinik Pratama Polres Bangli menggelar bakti kesehatan yang menyentuh langsung kel
KesehatanJEMBRANA Upacara suci Piodalan atau Pujawali di Pura DesaPuseh Desa Adat Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, berlangsung dengan
Seni dan BudayaMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara resmi menjalin kerja sama dengan UTMB World Series, penyelenggara ajang trail run paling bergen
PariwisataTAPANULI TENGAH Pemerintah Desa Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), resmi menyalurkan Bantuan Lan
PemerintahanPADANG PARIAMAN Kasus penemuan mayat mutilasi di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terus me
PeristiwaTANGERANG SELATAN Peristiwa tragis menimpa adik dari tokoh publik Habib Bahar bin Smith. Seorang perempuan berinisial S, diduga menjadi
Hukum dan Kriminal