BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Kim Jong Un Desak Tentara Korut Akhiri Hidup untuk Hindari Penangkapan oleh Ukraina

BITVonline.com - Senin, 13 Januari 2025 15:11 WIB
97 view
Kim Jong Un Desak Tentara Korut Akhiri Hidup untuk Hindari Penangkapan oleh Ukraina
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KOREA UTARA – Presiden Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengeluarkan perintah yang mendesak tentara-tentara Korea Utara yang terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina untuk mengakhiri hidup mereka guna menghindari penangkapan oleh pasukan Ukraina di medan perang. Hal ini terungkap melalui sebuah memo yang ditemukan oleh Anggota Parlemen Korea Selatan, Lee Seong-kweun, yang mengutip laporan Badan Intelijen Nasional (NIS).

Memo tersebut, yang dibawa oleh tentara Korea Utara yang tewas di medan pertempuran Kursk, menginstruksikan agar para tentara Korea Utara melakukan tindakan penghancuran diri dengan menggunakan granat sebelum mereka ditangkap oleh pasukan Ukraina. “Memo ini ditemukan pada tentara Korea Utara yang gugur, dan perintah dari otoritas Korea Utara jelas: hancurkan diri sendiri sebelum ditangkap,” ujar Lee Seong-kweun, seperti yang dilansir dari Euro News.

Laporan tersebut muncul bersamaan dengan klaim dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang menyatakan bahwa Ukraina telah menahan dua tentara Korea Utara yang terluka. Zelenskyy juga merilis sebuah video yang memperlihatkan dua tentara tersebut sedang menjalani interogasi. “Ukraina siap menyerahkan tentara Kim Jong Un kepada pihaknya jika mereka dapat melakukan pertukaran dengan tentara Ukraina yang ditahan oleh Rusia,” ujar Zelenskyy melalui unggahan di media sosial X.

Baca Juga:

Sejak mulai terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina, lebih dari 300 tentara Korea Utara dilaporkan tewas, sementara sekitar 2.700 lainnya mengalami luka-luka. Penempatan pasukan Korea Utara ke wilayah Kursk, yang merupakan garda depan konflik, terus berkembang. “Korban di antara pasukan Korea Utara telah melampaui 3.000,” ungkap Lee Seong-kweun dalam konferensi pers, mengutip laporan AFP.

Banyak tentara Korut yang terbunuh akibat serangan drone atau pesawat tak berawak, yang tampaknya dianggap tidak berbahaya oleh pasukan Korea Utara. Laporan ini juga menunjukkan adanya kesenjangan informasi terkait pengiriman pasukan oleh Kim Jong Un untuk mendukung invasi Rusia. Salah seorang tentara Korut yang ditangkap oleh Ukraina mengungkapkan bahwa dia tidak tahu bahwa dia akan terlibat dalam peperangan, karena komandannya menyebutkan bahwa itu hanya “pelatihan.”

Baca Juga:

Untuk menarik tentara Korea Utara, Rusia diketahui menawarkan gaji sebesar 2.000 dolar AS (sekitar Rp 31 juta) per bulan, jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji rata-rata yang diterima oleh pasukan Korea Utara. Gaji ini meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan gaji sebelumnya, yang hanya berkisar antara 100 hingga 300 won. Menurut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 10.000 prajurit pada Desember 2024.

(CHRISTIE)

Tags
beritaTerkait
Wakapolres Jembrana Hadiri Rakor Pemutakhiran Data Pemilih Semester II Tahun 2025
Bawa Bendera Bulan Bintang, Massa di Banda Aceh Tolak Penetapan 4 Pulau ke Sumut: Serukan Referendum dan Pemecatan Mendagri
Al Ghazali Resmi Menikahi Alyssa Daguise dengan Mahar 16,6 Gram Logam Mulia dan Euro 2.025
TNI Bantah Keras Tudingan Pelanggaran HAM terhadap Anggota OPM Abral Wandikbo
Yasonna Laoly Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 1998: "Apakah Habibie Bohong?"
Muhammadiyah Ingatkan Prabowo: Sengketa 4 Pulau Bisa Picu Disintegrasi Bangsa
komentar
beritaTerbaru