BREAKING NEWS
Senin, 11 Agustus 2025

Ekonom Tauhid Ahmad Sebut Beras Langka Karena ‘Bansos Dadakan’

BITVonline.com - Rabu, 21 Februari 2024 04:39 WIB
Ekonom Tauhid Ahmad Sebut Beras Langka Karena ‘Bansos Dadakan’
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Tauhid Ahmad, seorang Ekonom Senior di Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), mengidentifikasi bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) secara masif dan mendadak merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kelangkaan beras di Indonesia. Menurutnya, percepatan penyaluran bansos oleh pemerintah menjelang Pemilu telah mengakibatkan peningkatan tiba-tiba dalam permintaan beras, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan terhadap pasokan beras di pasar domestik.

Tauhid memaparkan bahwa pemerintah sebenarnya telah merencanakan untuk mengimpor beras sebanyak 1,8 hingga 2 juta ton. Namun, pasokan beras yang seharusnya didistribusikan ke pasar mengalami kekurangan karena adanya keputusan politik untuk mengalihkan sebagian pasokan tersebut ke program bansos.

“Momentum terjadinya kelangkaan beras ini disebabkan oleh peningkatan permintaan yang terjadi secara bersamaan, namun pasokan tidak mampu mengimbangi peningkatan tersebut karena keputusan politik terkait penyaluran bansos,” ungkap Tauhid.

Baca Juga:

Menurutnya, biasanya pemerintah telah merencanakan kebutuhan impor beras dan strategi distribusi pada bulan Maret. Namun, kebutuhan mendadak yang terjadi pada bulan Januari dan Februari tidak terduga sehingga memunculkan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar secara optimal, yang pada akhirnya menyebabkan kelangkaan beras.

Komentar Tauhid ini menyoroti kompleksitas dinamika antara kebijakan sosial dan kebutuhan pangan masyarakat, serta dampak politik terhadap ketersediaan pangan di Indonesia. Kelangkaan beras menjadi isu krusial karena beras merupakan komoditas pangan utama yang menjadi kebutuhan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang efektivitas pengelolaan kebijakan pangan dan distribusi bantuan sosial dalam mengatasi tantangan ketersediaan pangan di negara ini.

Baca Juga:

 

(FZ/011)

 

Tags
beritaTerkait
Mantan Anggota BPK RI Ahmadi Noor Supit Akan Segera Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB
Pemko Medan Gencar Sweeping Imunisasi Demi Sukseskan Program Penari
Baru 6 Bulan Menjabat, Dirut Agrinas Joao Angelo Mengundurkan Diri dan Minta Maaf ke Presiden
Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur Hadapi Tajikistan di Laga Perdana Piala Kemerdekaan 2025
KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024, Kerugian Negara Capai Lebih dari Rp 1 Triliun
Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Melonjak, Tembus di Atas HET di Beberapa Daerah Sumut
komentar
beritaTerbaru