BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Ribuan Pendukung Imran Khan Blokir Jalan Raya Akibat Dugaan Kecurangan Pemilu

BITVonline.com - Senin, 12 Februari 2024 09:39 WIB
Ribuan Pendukung Imran Khan Blokir Jalan Raya Akibat Dugaan Kecurangan Pemilu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAKISTAN – Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, yang saat ini mendekam di penjara, menggelar aksi protes dan memblokir ruas jalan raya utama di negara tersebut pada Senin (12/2). Unjuk rasa tersebut merupakan respons terhadap dugaan kecurangan yang terjadi dalam pemilihan umum Pakistan yang berlangsung pekan lalu.

Pemungutan suara yang dilaksanakan pada Kamis (8/2) pekan lalu untuk memilih anggota parlemen baru Pakistan dipenuhi oleh tuduhan kecurangan yang serius. Pada hari pemilu, layanan operator ponsel setempat dilaporkan dimatikan secara massal, suatu kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemilu Pakistan.

Imran Khan dan partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), juga dilarang untuk berpartisipasi dalam pemilu tersebut. Meskipun para pemenang pemilu merayakan kemenangan mereka, PTI bersama beberapa partai lain menolak untuk menerima kekalahan di banyak daerah pemilihan.

Puluhan pendukung Khan bahkan sempat ditahan di kota Lahore pada akhir pekan sebelumnya ketika mereka menggelar aksi protes menentang dugaan kecurangan dalam pemilu.

Juru bicara pemerintah Provinsi Baluchistan, Jan Achakzai, meminta para demonstran untuk bersikap sopan dan menerima hasil pemilu serta menjauh dari jalan raya.

Imran Khan tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilu tahun ini karena sedang menjalani hukuman pidana. Dia menduga bahwa kasus dan hukuman yang menimpa dirinya bermotif politik.

Meskipun demikian, menurut penghitungan akhir yang dipublikasikan pada Minggu (11/2), kandidat-kandidat yang didukung oleh Khan berhasil memenangkan lebih banyak kursi dibandingkan partai politik yang menggulingkannya dari kekuasaan hampir dua tahun lalu.

(A/08)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru