BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Ekonomi Melambat, China Tawarkan Subsidi Pembelian Elektronik untuk Dukung Konsumsi

BITVonline.com - Jumat, 03 Januari 2025 16:42 WIB
Ekonomi Melambat, China Tawarkan Subsidi Pembelian Elektronik untuk Dukung Konsumsi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEIJING – Pemerintah China pada Jumat (3/1/2025) mengumumkan rencana pemberian subsidi untuk warganya yang ingin membeli perangkat elektronik pribadi seperti smartphone, tablet, jam tangan pintar, dan berbagai perangkat lainnya. Subsidi ini adalah kelanjutan dari program tukar tambah nasional yang sebelumnya telah mencakup potongan harga untuk pembelian peralatan rumah tangga dan mobil. Program subsidi untuk perangkat pribadi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali pasar ponsel pintar di China, serta mendorong penjualan industri teknologi domestik, termasuk perusahaan besar seperti Huawei Technologies dan Xiaomi.

Selain itu, langkah ini juga diambil untuk mengimbangi potensi dampak tarif baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap ekspor China. Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Yuan Da, mengungkapkan bahwa pemerintah akan secara signifikan meningkatkan penjualan obligasi jangka panjang untuk mendanai perluasan program subsidi ini. Sebelumnya pada Juli 2024, China sudah berkomitmen menyediakan dana sebesar 300 miliar yuan yang dikumpulkan melalui obligasi khusus untuk mendukung program tukar tambah barang.

Program subsidi ini muncul di tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi China yang tercatat tumbuh pada laju paling lambat dalam tiga bulan hingga akhir September 2024. Penurunan sektor properti yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja menjadi faktor utama yang menghambat pemulihan ekonomi. Hal ini juga terlihat pada penurunan penjualan ritel yang mencapai titik terendah dalam 18 bulan, yang menyebabkan deflasi dan menurunkan daya beli konsumen.

Baca Juga:

Perlambatan ekonomi ini memaksa pemerintah untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus untuk menjaga stabilitas perekonomian. Bank Dunia bahkan memprediksi ekonomi China hanya akan tumbuh 4,5 persen pada 2025, lebih lambat dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 4,9 persen. Pemerintah China berjanji untuk meningkatkan defisit, memperbanyak utang, serta melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.

(CHRISTIE)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Suap Proyek RSUD Kolaka Timur: Bupati Abdul Azis dan 4 Orang Ditahan KPK
Kisruh Royalti Musik di Mi Gacoan Bali Berakhir Damai, Bayar Rp 2,2 Miliar ke SELMI
Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Laut Ruteng NTT, BMKG: Dirasakan Skala II–III
Menanti Hasil Investigasi: Apakah Penganiayaan Senior Berujung pada Kematian Prada Lucky Namo?
Pelantikan Pengurus PC KB 0216 FKPPI Pematangsiantar 2024–2029 Berlangsung Meriah dan Penuh Semangat Nasionalisme
Berpikir Kritis dalam Islam
komentar
beritaTerbaru
Berpikir Kritis dalam Islam

Berpikir Kritis dalam Islam

Oleh DR. H. Aslam Nur MABerpikir kritis adalah suatu proses berpikir secara mendalam, logis, dan argumentatif. Setiap kesimpulan yang dia

Opini