
Suap Proyek RSUD Kolaka Timur: Bupati Abdul Azis dan 4 Orang Ditahan KPK
KOLTIM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit dae
Nasional
BEIJING – Pemerintah China pada Jumat (3/1/2025) mengumumkan rencana pemberian subsidi untuk warganya yang ingin membeli perangkat elektronik pribadi seperti smartphone, tablet, jam tangan pintar, dan berbagai perangkat lainnya. Subsidi ini adalah kelanjutan dari program tukar tambah nasional yang sebelumnya telah mencakup potongan harga untuk pembelian peralatan rumah tangga dan mobil. Program subsidi untuk perangkat pribadi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali pasar ponsel pintar di China, serta mendorong penjualan industri teknologi domestik, termasuk perusahaan besar seperti Huawei Technologies dan Xiaomi.
Selain itu, langkah ini juga diambil untuk mengimbangi potensi dampak tarif baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap ekspor China. Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Yuan Da, mengungkapkan bahwa pemerintah akan secara signifikan meningkatkan penjualan obligasi jangka panjang untuk mendanai perluasan program subsidi ini. Sebelumnya pada Juli 2024, China sudah berkomitmen menyediakan dana sebesar 300 miliar yuan yang dikumpulkan melalui obligasi khusus untuk mendukung program tukar tambah barang.
Program subsidi ini muncul di tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi China yang tercatat tumbuh pada laju paling lambat dalam tiga bulan hingga akhir September 2024. Penurunan sektor properti yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja menjadi faktor utama yang menghambat pemulihan ekonomi. Hal ini juga terlihat pada penurunan penjualan ritel yang mencapai titik terendah dalam 18 bulan, yang menyebabkan deflasi dan menurunkan daya beli konsumen.
Baca Juga:
Perlambatan ekonomi ini memaksa pemerintah untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus untuk menjaga stabilitas perekonomian. Bank Dunia bahkan memprediksi ekonomi China hanya akan tumbuh 4,5 persen pada 2025, lebih lambat dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 4,9 persen. Pemerintah China berjanji untuk meningkatkan defisit, memperbanyak utang, serta melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
(CHRISTIE)
Baca Juga:
KOLTIM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit dae
NasionalDENPASAR Polemik dugaan pelanggaran hak cipta musik yang melibatkan Mi Gacoan Bali akhirnya berakhir damai. PT Mitra Bali Sukses, perusa
NasionalNTT Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang wilayah laut di sekitar Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada
PeristiwaNagekeo, NTT Kematian tragis Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, N
Hukum dan KriminalPEMATANG SIANTAR Suasana khidmat dan penuh semangat nasionalisme menyelimuti acara pelantikan Pengurus Cabang Keluarga Besar 0216 Forum Ko
KomunitasOleh DR. H. Aslam Nur MABerpikir kritis adalah suatu proses berpikir secara mendalam, logis, dan argumentatif. Setiap kesimpulan yang dia
OpiniJAKARTA Banyak orang menganggap semakin besar saldo di rekening tabungan, maka semakin aman kondisi keuangannya. Namun, para ahli justru
EkonomiJAKARTA Merias diri adalah hal yang lumrah dilakukan oleh wanita, termasuk dalam hal menata alis. Namun dalam Islam, ada batasan yang pe
AgamaDENPASAR Selamat menikmati akhir pekan, Semeton Bali! Cuaca hari ini, Sabtu 9 Agustus 2025, diprediksi relatif bersahabat di hampir selu
NasionalJAKARTA Akhir pekan ini, langit Jakarta diprediksi akan lebih banyak dihiasi awan dan hujan ringan. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Bad
Nasional