New York – Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, mengeluarkan ancaman keras terhadap kelompok Houthi yang terus melancarkan serangan terhadap Israel. Dalam pidatonya di forum Dewan Keamanan PBB pada Senin (30/12/2024), Danon memperingatkan bahwa Houthi, yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman, berisiko mengalami nasib yang sama seperti Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Israel. Houthi diketahui telah beberapa kali meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel dalam beberapa waktu terakhir, dengan alasan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus diserang oleh Tel Aviv. “Kepada Houthi, mungkin Anda tidak memperhatikan apa yang terjadi di Timur Tengah selama setahun terakhir,” ujar Danon dalam pidatonya, yang disampaikan di hadapan negara anggota Dewan Keamanan PBB.
Ia kemudian menambahkan, “Izinkan saya untuk mengingatkan Anda soal apa yang terjadi pada Hamas, Hizbullah, (rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-) Assad dan semua pihak yang berusaha menghancurkan kami.” Danon menyebutkan bahwa serangan-serangan terhadap Israel akan mendapatkan respons yang sangat keras. “Biarkan ini menjadi peringatan terakhir untuk Anda. Ini bukan ancaman, ini janji. Anda akan mengalami nasib menyedihkan yang sama,” tegasnya. Dubes Israel juga menegaskan bahwa negara Zionis memiliki kemampuan untuk menyerang target-target di seluruh kawasan Timur Tengah, termasuk wilayah Iran, yang dianggap sebagai sponsor utama dari kelompok-kelompok proksi seperti Houthi. “Israel tidak akan mentoleransi serangan dari proksi-proksi Teheran,” tambah Danon. Peringatan tersebut datang setelah serangkaian serangan dari Houthi ke wilayah Israel, termasuk serangan rudal yang baru saja dicegat oleh militer Israel pada Senin malam, beberapa jam setelah pidato Danon.
Militer Israel mengklaim telah mencegat serangan rudal yang diklaim oleh Houthi, yang menargetkan Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv serta pembangkit listrik di Yerusalem bagian selatan. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan bahwa pasukan mereka menggunakan rudal balistik hipersonik dan Zulfiqar untuk menyerang Israel. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya memperingatkan bahwa Israel “baru saja memulai” serangannya terhadap target terkait Houthi di Yaman, termasuk bandara Sanaa dan pelabuhan-pelabuhan di pantai barat Yaman.