Pemerintah Indonesia Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Prancis di Sektor Perdagangan dan Investasi

JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia terus memperkuat kerja sama strategis dengan Prancis dalam sektor perdagangan dan investasi. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan delegasi MEDEF International yang dipimpin oleh Chairman of the France-Indonesia Business Council, Philippe Louis-Dreyfus, pada Sabtu (22/2).

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki lebih dari 20 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tersebar di berbagai wilayah. Kawasan ini dapat menjadi lokasi strategis bagi investasi Prancis di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.

"Nilai total perdagangan Indonesia dan Prancis pada 2024 mencapai 2,4 miliar dolar AS, dan kita berharap hubungan ini dapat terus berkembang melalui penguatan perdagangan dan investasi di berbagai sektor strategis," ujar Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga membahas rencana pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang akan berfungsi sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Kehadiran BPI Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen strategis dalam menarik investasi asing, memperkuat pembiayaan proyek infrastruktur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Pada sektor pariwisata, Airlangga menegaskan komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng, Bali. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata Indonesia dan menjadikan Bali sebagai pusat ekonomi dan wisata global.

Airlangga juga menekankan pentingnya percepatan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan industri antara Indonesia dan Uni Eropa.

Sementara itu, Philippe Louis-Dreyfus menyampaikan bahwa delegasi MEDEF International sangat terkesan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memajukan sektor ekonomi, infrastruktur, dan energi di Indonesia. Philippe juga menyoroti sektor mineral kritis dan energi sebagai aspek penting dalam kerja sama antara Prancis dan Indonesia, dengan harapan dapat membangun dialog strategis lebih lanjut.

Selain itu, delegasi MEDEF International menyebutkan adanya rencana kerja sama antara PT PLN (Persero) dan Hydrogen de France (HDF Energy) dalam pengembangan proyek hidrogen hijau di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diharapkan dapat disepakati dalam kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei 2025 mendatang.

Kunjungan Presiden Macron diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama bilateral, dengan kemungkinan diumumkannya sejumlah kesepakatan ekonomi yang strategis bagi kedua negara.

(at/a)