Ia menegaskan bahwa dampak banjir yang tidak terlalu parah tidak akan mengganggu produksi dan distribusi daging ayam hingga sampai ke konsumen.
"Biasanya kandang ayam dibangun di wilayah yang tidak rawan banjir. Jika banjir terjadi, dampaknya hanya 1-2 hari, dan itu masih bisa diatasi dengan stok ayam yang sudah tersedia di Rumah Potong Ayam (RPA)," jelas Herry.
Herry menambahkan, jumlah RPA saat ini sudah meningkat signifikan dibandingkan empat tahun lalu, sehingga jika ada gangguan produksi akibat bencana alam, stok ayam yang ada di RPA dapat segera didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan adanya cadangan stok dan kesiapan infrastruktur, baik Arief maupun Herry memastikan bahwa pasokan daging ayam tetap terjaga dan tidak akan terpengaruh meski situasi bencana sedang berlangsung.