MEDAN - Meskipun harus menderita akibat serangan begal yang menyisakan luka parah, semangat Roberto Crystiano Simbolon (19) untuk menjadi seorang Polisi tak surut.
Dengan kondisi wajah berdarah dan luka robek di dagu, ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju Politeknik Pariwisata Negeri Medan untuk mengikuti tes kesehatan (Rikes) bagi calon siswa Bintara Polri.
Peristiwa yang dialami Roberto terjadi pada Rabu, 19 Maret 2025, sekitar pukul 05:30 WIB, di Jalan Letda Sujono, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Tiba-tiba, sekelompok orang tak dikenal menendangnya dari sebelah kanan, hingga Roberto terjatuh ke aspal dan terseret.
Selain luka-luka di wajah, tangan, dan kakinya, sepeda motor yang ia kendarai pun rusak parah.
Usai peristiwa tersebut, pelaku langsung merampas handphone dan dompet Roberto yang berisi uang sebesar Rp 1 juta.
Namun, mereka tidak sempat membawa sepeda motor korban karena kerusakannya yang cukup parah.
Meski dalam keadaan terluka, Roberto tidak menyerah begitu saja.
Ia bangkit, mendirikan motor yang rusak, dan melanjutkan perjalanan demi cita-citanya menjadi Polisi.
Setibanya di Politeknik Pariwisata Negeri Medan, kondisi tubuhnya yang penuh luka membuat petugas terkejut.
Setelah mendengar cerita korban, pihak kepolisian membawanya ke rumah sakit untuk perawatan medis sebelum melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Medan.
Saat ini, Roberto khawatir musibah ini akan menghalanginya untuk mengikuti tes Bintara Polri, yang sudah lama ia impikan.
Ia pun berharap Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, serta jajaran kepolisian dapat memberikan kesempatan baginya untuk mewujudkan cita-citanya.