BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Ratusan Tentara Korea Utara Tewas di Kursk: Konflik Rusia-Ukraina Memanas

BITVonline.com - Rabu, 18 Desember 2024 14:06 WIB
56 view
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas di Kursk: Konflik Rusia-Ukraina Memanas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Washington — Konflik Rusia-Ukraina terus memasuki babak baru yang lebih kompleks, dengan laporan bahwa ratusan tentara Korea Utara tewas dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia. Informasi ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior militer Amerika Serikat yang menyatakan bahwa Korea Utara telah mengirim ribuan tentaranya untuk mendukung pasukan Rusia di medan perang.

“Ratusan korban adalah estimasi terbaru dari pihak Korea Utara, termasuk mereka yang tewas dalam pertempuran (KIA) maupun mengalami luka ringan hingga berat,” ujar pejabat tersebut yang memilih untuk tidak disebutkan namanya. Ia menambahkan bahwa korban berasal dari berbagai tingkatan pangkat militer.Dilansir dari sumber terpercaya, pejabat militer itu juga menyebut bahwa tentara Korea Utara tidak memiliki pengalaman tempur yang memadai, sehingga mereka menjadi sasaran empuk dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina.“Mereka bukan pasukan yang terlatih untuk bertempur dalam konflik berskala besar seperti ini. Hal tersebut mungkin menjadi alasan tingginya angka korban yang mereka derita di tangan Ukraina,” katanya.Pernyataan ini muncul tak lama setelah panglima tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrsky, melaporkan bahwa Rusia mulai menggunakan tentara Korea Utara dalam serangan intensif di Kursk. Wilayah ini kini menjadi salah satu titik paling panas dalam konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun tersebut.Hubungan militer antara Korea Utara dan Rusia semakin erat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Kedua negara menandatangani pakta pertahanan besar pada Juni lalu, yang mulai berlaku bulan ini. Pengamat militer berpendapat bahwa Kim Jong-un memanfaatkan kerja sama ini untuk memperoleh teknologi militer canggih dari Rusia, sekaligus memberikan pengalaman tempur nyata bagi tentaranya.Analis internasional menilai bahwa partisipasi militer Korea Utara di medan perang ini menandakan peningkatan eskalasi dalam konflik, sekaligus membuka kemungkinan baru dalam dinamika geopolitik di kawasan tersebut.

Sementara itu, Amerika Serikat tetap menjadi pendukung utama Ukraina. Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, AS telah menggelontorkan bantuan miliaran dolar untuk mendukung Kyiv, baik dalam bentuk peralatan militer maupun bantuan kemanusiaan. Namun, masa depan dukungan ini masih menjadi tanda tanya besar, mengingat hasil pemilu presiden AS yang baru-baru ini dimenangkan oleh Donald Trump.Presiden terpilih Trump sebelumnya telah mengkritik keras kebijakan bantuan AS untuk Ukraina. Ia bahkan mengklaim mampu mengamankan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina dalam hitungan jam setelah menjabat.“Bantuan ini seharusnya diakhiri. Saya akan membawa perdamaian dengan cara yang cepat dan efisien,” ujar Trump dalam salah satu kampanyenya.Komentar Trump memicu kekhawatiran di Kyiv dan berbagai negara Eropa tentang kemungkinan berkurangnya dukungan AS di masa depan. Seorang pejabat senior pertahanan AS mengungkapkan bahwa sebagian dari anggaran sebesar 5,6 miliar dolar AS yang dialokasikan untuk Ukraina kemungkinan tidak akan terserap sebelum pemerintahan baru mengambil alih.“Saya mengantisipasi bahwa mungkin ada dana sisa yang akan dialihkan dan dapat digunakan oleh pemerintahan berikutnya,” ujar pejabat tersebut. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Pemko Medan Sinergi dengan BPN untuk Sertifikasi Aset dan Tingkatkan PAD
Pertahanan Rudal Israel Nyaris Terkuras, Biaya Capai Rp11,8 Triliun Per Hari
Massa Free Palestine Network Gelar Aksi di Depan Kedubes AS: Tuntut Hentikan Genosida di Gaza
Wabup Muaro Jambi Resmikan Ruang Pintar, Dorong Pemberdayaan Ekonomi dan Literasi di Desa Mendalo Darat
Harga Minyak Dunia Turun 2%, Meski Catat Kenaikan Mingguan Ketiga Terdengar Suara Trump Tunda Keputusan Irak–Iran
Evi Syahrul Terpilih Jadi Ketua ISSI Muaro Jambi 2024–2028, Siap Majukan Olahraga Sepeda
komentar
beritaTerbaru