BREAKING NEWS
Kamis, 01 Mei 2025

Tangis Haru 14 Mantan Guru Honorer di Pekanbaru, Ijazah yang Ditahan Akhirnya Dikembalikan

Adelia Syafitri - Rabu, 30 April 2025 20:53 WIB
62 view
Tangis Haru 14 Mantan Guru Honorer di Pekanbaru, Ijazah yang Ditahan Akhirnya Dikembalikan
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi (kiri), mengembalikan ijazah para guru yang ditahan pihak sekolah.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PEKANBARU – Suasana haru menyelimuti 14 mantan guru honorer di salah satu SMK swasta di Kota Pekanbaru, Riau, usai menerima kembali ijazah mereka yang sempat ditahan pihak sekolah selama berbulan-bulan bahkan hingga dua tahun.

Penyerahan ijazah dilakukan pada Rabu (30/4/2025), setelah mereka mengadu kepada Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi.

Zulkardi turun langsung ke sekolah untuk mengambil kembali dokumen penting tersebut dan memastikan seluruh ijazah diserahkan tanpa biaya.

"Alhamdulillah, hari ini kita telah mengeluarkan 14 ijazah mantan guru yang ditahan pihak SMK di Pekanbaru. Saya datang langsung ke sekolah untuk mengambil ijazah mereka. Sudah dikembalikan kepada para guru," ujar Zulkardi.

Ia menegaskan, proses pengambilan ijazah dilakukan secara gratis dan tanpa pungutan apa pun.

Para guru yang berasal dari berbagai latar belakang keahlian seperti bahasa, matematika, agama, hingga administrasi bisnis, sebelumnya diminta membayar "denda" agar ijazah mereka dikembalikan.

"Kasian kita sama mereka. Bekerja saja mereka tak bisa karena ijazah ditahan. Tidak ada mengeluarkan uang sepeser pun," lanjutnya.

Kasus ini mencuat ke publik setelah para guru melapor melalui media sosial dan pesan langsung ke akun pribadi Zulkardi.

Sebagian dari mereka bahkan sempat mengumpulkan uang untuk menyewa pengacara agar bisa mendapatkan kembali hak mereka.

"Awalnya memang sempat terjadi perdebatan. Namun saya jelaskan bahwa menahan ijazah itu tidak dibenarkan secara hukum. Akhirnya pihak sekolah menyerah dan mengembalikan 14 ijazah mantan guru ini," tegas Zulkardi.

Salah satu guru, Rino (27), mengaku bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia sejak Juni 2023 dan keluar pada Mei 2024 karena gaji yang tidak layak.

"Gaji cuma Rp 1 juta, itu pun dipotong kalau telat. Saya jadi nganggur lama karena ijazah ditahan. Alhamdulillah sekarang sudah kembali, saya sangat berterima kasih kepada Pak Zulkardi," ujar Rino haru.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru