JAKARTA -Sebuah dokumen berisi pembatalan mutasi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) yang sebelumnya telah ditetapkan, kini tengah beredar dan menimbulkan tanda tanya.
Surat Keputusan (SK) baru ini disebut-sebut membatalkan pergantian Letjen TNIKunto Arief Wibowo, yang sebelumnya digantikan oleh Laksda TNI Hersan.
Penunjukan Laksda TNI Hersan sebagai Pangkogabwilhan I sempat termuat dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025. Namun beredar dokumen susulan bernomor Kep/554.a/IV/2025 tertanggal 30 April 2025 yang mencantumkan pembatalan penunjukan tersebut. Meski begitu, dokumen ini belum memiliki tanda tangan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, sehingga keabsahannya belum dapat dikonfirmasi secara resmi.
Sampai saat ini, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi, belum memberikan klarifikasi atas dokumen yang dimaksud.
Jika benar SK pembatalan tersebut sah dan berlaku, maka Letjen TNIKunto Arief Wibowo tidak akan menempati posisi barunya sebagai Staf Khusus KSAD, dan akan tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Di sisi lain, Laksda TNI Hersan kemungkinan besar tetap melanjutkan tugasnya sebagai Panglima Komando Armada III.
Laksamana Muda TNI Hersan dikenal sebagai perwira tinggi TNI Angkatan Laut dengan pengalaman strategis dan kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Ia pernah menjabat sebagai ajudan Presiden dan Sekretaris Militer RI pada periode 2022–2023.
Lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1994 ini memiliki rekam jejak panjang, mulai dari bertugas di KRI Oswald Siahaan-354, memimpin sejumlah kapal perang, hingga menduduki jabatan Asrena Kaskogabwilhan II dan Komandan Gugus Tempur Laut Armada II. Kariernya yang gemilang membuatnya dipercaya menempati posisi penting dalam struktur pertahanan negara.
Dari segi kekayaan, berdasarkan LHKPN per 17 Maret 2025, Hersan tercatat memiliki kekayaan senilai Rp11,8 miliar yang terdiri dari aset tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak, dan kas.
Tugas Pangkogabwilhan I dan Dampak Strategis
Pangkogabwilhan I memiliki peran sentral dalam integrasi kekuatan TNI AD, AL, dan AU di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Dengan markas komando di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, jabatan ini krusial dalam strategi pertahanan kawasan barat Indonesia, termasuk dalam konteks meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Menurut analis pertahanan dari Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), Dwi Sasongko, rotasi ini menunjukkan penguatan prioritas pertahanan laut dan profesionalisme TNI yang terus ditingkatkan.
Publik kini menantikan klarifikasi resmi dari Mabes TNI terkait status akhir Letjen Kunto Arief dan Laksda Hersan di struktur komando strategis nasional tersebut.*