
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanJAKARTA - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali mencuat dan menjadi sorotan publik di Indonesia. Hingga 20 Mei 2025, tercatat sebanyak 26.455 kasus PHK terjadi di seluruh Indonesia.
Provinsi Jawa Tengah tercatat sebagai wilayah dengan jumlah PHK tertinggi, diikuti oleh Jakarta dan Riau. Sektor pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta jasa menjadi yang paling terdampak dalam fenomena ini.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), terdapat lima faktor utama yang menyebabkan terjadinya PHK massal di Indonesia. Sebanyak 69,4% pengusaha menyebutkan penurunan permintaan hasil produksi sebagai penyebab utama. Selain itu, 43,3% pelaku usaha melakukan PHK akibat kenaikan biaya produksi yang tidak lagi dapat ditanggung, sementara 33,2% mengaku perubahan regulasi upah minimum menjadi pemicu gelombang PHK ini.
Tekanan dari produk impor dan adopsi teknologi juga menjadi faktor penting. Sekitar 21,4% pengusaha merasa tertekan oleh produk impor yang semakin banyak, sedangkan 20,9% melaporkan bahwa adopsi teknologi mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.
Sektor pengolahan menjadi yang paling parah terdampak, dengan beberapa kasus besar terjadi di perusahaan-perusahaan tekstil. Grup Sritex dan anak perusahaan seperti Bitratex dan Primayudha resmi bangkrut setelah kalah dalam kasasi, yang menyebabkan lebih dari 10.600 karyawan kehilangan pekerjaan di pabrik-pabrik di Sukoharjo, Boyolali, dan Semarang.
Tak hanya itu, PT Sanken Indonesia juga akan menutup pabriknya pada Juni 2025 karena kalah bersaing secara teknologi, yang berujung pada PHK 459 karyawan. Dua pabrik Yamaha di Bekasi dan Jakarta juga mengumumkan akan menghentikan operasionalnya pada akhir 2025, yang mengancam 1.100 pekerja.
Sektor perdagangan besar dan eceran turut merasakan dampaknya. Penurunan permintaan pasar membuat banyak toko dan gerai tidak mampu mempertahankan seluruh tenaga kerjanya. Di sektor jasa, dua pabrik sepatu pemasok Nike, yakni PT Adis Dimension dan PT Victory Ching Luh di Tangerang, telah melakukan PHK terhadap 3.500 karyawan karena penurunan pesanan ekspor.
PHK massal ini menunjukkan betapa rentannya dunia kerja terhadap dinamika ekonomi dan perubahan teknologi. Untuk itu, pemerintah, pengusaha, dan pekerja diharapkan untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang dapat mengurangi dampak buruk PHK, salah satunya dengan kebijakan yang berpihak pada stabilitas lapangan kerja serta pelatihan keterampilan baru bagi pekerja yang terdampak.*
(bs/j006)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan