BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Puluhan Jemaah Haji Kloter 12 Embarkasi Medan Tertidur di Lantai Hotel Makkah, Diduga Akibat Mismanajemen Syarikah

Justin Nova - Senin, 26 Mei 2025 11:37 WIB
Puluhan Jemaah Haji Kloter 12 Embarkasi Medan Tertidur di Lantai Hotel Makkah, Diduga Akibat Mismanajemen Syarikah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Puluhan jemaah haji asal Kloter 12 Embarkasi Medan (KNO), yang terdiri dari jemaah dari Kabupaten Barubara, Kota Medan, dan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, terpaksa tidur di lantai lorong hotel di Makkah, Arab Saudi. Hal ini terjadi karena sejumlah jemaah tidak mendapatkan kamar yang telah dijanjikan.

Menurut informasi yang diterima, sebanyak 28 jemaah Kloter 12 belum mendapatkan kamar sejak Jumat (23/5/2025). Di antara mereka, 20 orang merupakan jemaah lansia dan 5 orang dalam kondisi sakit.

Mereka semua terpaksa tidur di lorong hotel yang beralas karpet. Kondisi ini menambah keprihatinan di tengah pelaksanaan ibadah haji.

Baca Juga:

Ilyas Siregar, Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Medan, membenarkan laporan tersebut. "Memang ada 28 jemaah yang belum mendapatkan kamar, namun kemarin malam tinggal 9 jemaah yang masih terlantar.

Mereka terus berupaya dan berkoordinasi dengan petugas di Arab Saudi," ujar Ilyas ketika menerima kedatangan jemaah calon haji Kloter 21 di Asrama Haji Medan, Senin (26/5/2025).

Baca Juga:

Ilyas juga menambahkan bahwa laporan terkait jemaah yang sakit sebenarnya hanya karena kelelahan dan belum ada laporan mengenai penyakit serius. Namun, kondisi ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pengelolaan akomodasi jemaah haji.

Mantan Ketua Komisi VIII DPR RI dan mantan Dubes Indonesia untuk Maroko, Hasrul Azwar, mengungkapkan bahwa terjadinya peristiwa ini disebabkan oleh mismanajemen dan buruknya koordinasi antar Syarikah yang mengelola layanan haji.

Menurutnya, pengelolaan haji oleh berbagai perusahaan yang disebut Syarikah, yang diberikan mandat oleh pemerintah Arab Saudi, tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya koordinasi antara satu Syarikah dengan Syarikah lainnya.

"Syarikah yang ada sekarang berjumlah delapan. Karena kurangnya koordinasi antar Syarikah, maka ada jemaah yang terlantar. Misalnya, Syarikah A tidak mau menerima jemaah dari Syarikah B. Ini adalah masalah manajemen yang harus segera diperbaiki," ungkap Hasrul.

Hasrul menilai, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus mengevaluasi kerjasama dengan Syarikah dan memperbaiki manajemennya.

Ia juga menyarankan agar pada tahun 2026, pengelolaan haji sepenuhnya diserahkan kepada Badan Pengelola Haji (BPH) yang lebih terfokus untuk mengelola dan meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji.

"Pengelolaan haji seharusnya sudah bisa lebih baik, dengan dana abadi umat yang cukup besar. Ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dan menjamin kenyamanan jemaah," tegas Hasrul.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Tiga Jemaah Haji Belum Ditemukan, Timwas DPR Desak Kemenag Terus Lakukan Pencarian
Kabar Duka: Satu Jemaah Haji Asal Aceh Wafat di Madinah, Tiga Lainnya Masih Dirawat di Arab Saudi
Kampung Haji Indonesia Segera Hadir di Makkah, Hanya 400 Meter dari Masjidil Haram
Dedikasi Tanpa Batas: Imam Mukhair, Sosok di Balik Suksesnya Humas Embarkasi Haji Medan 2025
Tiga Jemaah Haji Indonesia Hilang di Makkah, Menag: Pencarian Masih Terus Dilakukan
195 Jemaah Haji Simalungun Kloter 22 Tiba Selamat di Tanah Air, Disambut Haru Keluarga dan Forkopimda
komentar
beritaTerbaru