BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Mangkir dari Interogasi Terkait Dugaan Ancaman Pembunuhan terhadap Presiden Marcos

BITVonline.com - Kamis, 12 Desember 2024 07:41 WIB
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Mangkir dari Interogasi Terkait Dugaan Ancaman Pembunuhan terhadap Presiden Marcos
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MANILA -Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, mangkir dari panggilan interogasi yang dijadwalkan oleh Biro Investigasi Nasional (NBI) terkait dugaan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.. Ketidakhadiran Duterte dalam pemeriksaan ini memicu kekhawatiran akan berlarutnya kasus hukum yang bisa berujung pada pemecatannya dari jabatan.

Duterte, yang merupakan sekutu kuat Marcos namun memiliki hubungan yang memburuk dengan sang presiden dalam beberapa bulan terakhir, dipanggil untuk memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya pada konferensi pers tanggal 23 November 2024. Dalam kesempatan tersebut, Duterte mengaku telah menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Presiden Marcos, istrinya, dan Ketua Majelis Rendah, jika ia sendiri terbunuh.

“Saya dengan keras membantah bahwa saya membuat ancaman yang dapat diklasifikasikan sebagai ancaman serius menurut hukum,” ujar Duterte melalui surat yang dibacakan oleh pengacaranya kepada media, setelah ia tidak hadir pada interogasi yang dijadwalkan. “Saya tidak menduga adanya ancaman terhadap diri saya, dan saya tidak percaya pada pihak berwenang yang menyelidiki,” tambahnya.

Pernyataan Duterte tersebut sempat menimbulkan keprihatinan, dengan Marcos sendiri menyebutnya sebagai komentar yang ceroboh dan meresahkan. Meskipun demikian, Duterte menekankan bahwa dirinya tidak mengharapkan penyelidikan yang adil mengingat apa yang ia sebut sebagai pernyataan bias dari Presiden Marcos dan pejabat kementerian kehakiman.

 Duterte saat ini menjadi subjek pengaduan pemakzulan di majelis rendah Filipina atas tuduhan korupsi, inkompetensi, dan pengumpulan kekayaan yang diperoleh secara tidak sah selama masa jabatannya. Duterte juga telah mengungkapkan kemungkinan bahwa kasus-kasus hukum lainnya akan segera menyusul, dengan beberapa pengacara memperkirakan pemecatan dan pemakzulan sebagai “skenario terburuk”.

“Penyelidikan ini akan terus berlangsung, dan saya berharap ini menjadi kesempatan untuk mengklarifikasi semua tuduhan yang ada,” kata Direktur NBI Jaime Santiago dalam sebuah konferensi pers. Ia menambahkan bahwa keputusan apakah Duterte akan hadir di hadapan penyidik atau tidak akan diserahkan kepadanya, dengan waktu penyelidikan yang diperkirakan selesai pada bulan depan.

 Hubungan antara Sara Duterte dan Ferdinand Marcos Jr. telah mengalami perubahan signifikan sejak mereka berkolaborasi dalam memenangkan pemilihan presiden dua tahun lalu. Saat itu, Duterte bergabung dengan Marcos untuk meraih dukungan politik, namun belakangan keduanya terlibat dalam sejumlah ketegangan yang memburuk. Salah satunya adalah pertikaian mengenai kebijakan pemerintah dan kepemimpinan yang semakin memperburuk hubungan mereka.

Duterte yang selama ini dikenal sebagai sosok yang kuat dan tegas dalam politik Filipina kini menghadapi serangkaian masalah hukum yang serius. Meski demikian, ia tetap membantah segala tuduhan yang mengarah padanya dan merasa bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung tidak akan memberikan hasil yang adil.

 Kegagalan Duterte untuk menghadiri interogasi ini kemungkinan akan memperburuk posisinya dalam pemerintahan dan meningkatkan tekanan terhadapnya untuk segera memberikan penjelasan. Jika kasus ini berkembang, ancaman pemakzulan dan kemungkinan pemecatan dari jabatan bisa menjadi kenyataan bagi Wakil Presiden Filipina tersebut.

Sementara itu, publik Filipina dan politisi terus mengawasi perkembangan kasus ini dengan cermat, menunggu apakah Duterte akan memenuhi panggilan pihak berwenang atau memilih untuk tetap menghindar dari pemeriksaan lebih lanjut.

(N/014)

0 komentar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru