BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Pertama Kali ke Nduga, Sri Mulyani Datang Pakai Rompi Anti Peluru

Justin Nova - Sabtu, 07 Juni 2025 21:47 WIB
221 view
Pertama Kali ke Nduga, Sri Mulyani Datang Pakai Rompi Anti Peluru
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Kabupaten Nduga, salah satu wilayah rawan konflik bersenjata di Provinsi Papua Pegunungan.

Kunjungan ini dilakukan pada Sabtu (7/6), didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin serta sejumlah pejabat dari Kementerian Pertahanan dan jajaran TNI.

Menkeu dan rombongan terlihat mengenakan rompi anti peluru, mengingat Nduga dikenal sebagai zona merah akibat kerap terjadinya bentrokan antara aparat TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca Juga:

"Betul apa yang dikatakan Pak Menhan, mungkin belum ada Menteri Keuangan yang ke sini. Saya sendiri sudah beberapa kali ke Papua, tapi ini pertama kali saya ke Nduga," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya, Sabtu malam.

Sri Mulyani menegaskan pentingnya pejabat negara melihat langsung kondisi di lapangan. Menurutnya, data dan angka saja tidak cukup untuk memahami tantangan pembangunan di Papua, khususnya di Nduga.

Baca Juga:

"Kalau hanya melihat dari angka, tidak akan bisa menangkap tantangan nyata seperti risiko keamanan dan ketimpangan pembangunan yang masih besar," ujarnya.

Kunjungan ini menjadi bagian dari sinergi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan, serta mendorong stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Menkeu dan Menhan juga mengunjungi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku serta berdialog dengan Forkopimda Kabupaten Nduga, sebagai bentuk dukungan terhadap tugas pengamanan wilayah.

Sebelumnya diberitakan, pesawat yang membawa rombongan Sri Mulyani dan Menhan disebut menjadi target ancaman oleh pihak TPNPB-OPM. Meski demikian, lawatan tetap berlangsung dengan pengamanan ketat.

Kunjungan ini dinilai penting untuk membuka kembali diskursus nasional terkait keadilan pembangunan di wilayah Papua, yang selama ini masih menghadapi berbagai hambatan struktural, termasuk konflik bersenjata dan keterisolasian wilayah.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru