PAPUA -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan langsung ke Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi terkait dugaan pelanggaran eksplorasi tambang yang dilakukan oleh PT Gag Nikel.
Didampingi Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Burdam, Menteri Bahlil meninjau langsung aktivitas pertambangan guna merespons pengaduan masyarakat yang menyebutkan aktivitas tambang merusak kawasan wisata alam Raja Ampat.
"Kita ingin memastikan langsung ke lapangan. Banyak informasi yang simpang siur, jadi kita cek fakta di lapangan agar tidak salah mengambil keputusan," ujar Bahlil.
Sementara itu, Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial dan publik tidak sesuai dengan kondisi nyata di Pulau Gag.
Ia menyebut bahwa video-video yang menggambarkan kerusakan lingkungan kemungkinan tidak berasal dari lokasi pertambangan Pulau Gag.
"Kita pastikan video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo. Mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag," ujar Elisa.
Elisa juga menambahkan bahwa masyarakat lokal sangat bergantung pada keberadaan tambang tersebut. Bila kegiatan tambang ditutup, kesejahteraan masyarakat dinilai bisa menurun drastis.
Sebelumnya, Menteri ESDM sempat memutuskan penghentian sementara operasi PT Gag Nikel untuk menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai dampak lingkungan terhadap kawasan wisata. Namun, dari hasil kunjungan ini, pihak kementerian belum menemukan indikasi pelanggaran yang signifikan.
PT Gag Nikel sendiri merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII yang diteken pada 1998, dan kini sepenuhnya dikendalikan oleh PT Antam Tbk.
Pemerintah menyatakan akan terus memantau aktivitas pertambangan di Pulau Gag dan menegakkan aturan lingkungan, sembari tetap mengedepankan kepentingan masyarakat lokal serta pelestarian alam Raja Ampat.*