BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

MUI Nilai Pernyataan Kader PSI soal Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi sebagai Penistaan Agama

Justin Nova - Jumat, 13 Juni 2025 13:26 WIB
125 view
MUI Nilai Pernyataan Kader PSI soal Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi sebagai Penistaan Agama
Kader PSI Dedy Nur Palakka (foto:suara.com)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM, KH Dr. Ikhsan Abdullah, mengecam keras pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memenuhi syarat menjadi nabi. Pernyataan tersebut dinilai bermuatan penistaan agama dan mencerminkan cara berpikir yang sesat.

"Jika seseorang berpikir bahwa masih terbuka kemungkinan munculnya nabi baru, itu adalah bentuk murtad. Dan jika pemikiran sesat ini disampaikan secara luas di publik, maka patut diduga telah terjadi penistaan agama," tegas KH Ikhsan Jumat (13/6).

Ikhsan mengingatkan bahwa umat Islam meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Ahzab ayat 40, yang menyebut Muhammad sebagai Khatamun Nabiyyin (penutup para nabi).

Baca Juga:

Senada dengan MUI, Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, juga menilai pernyataan kader PSI tersebut mengandung unsur penistaan. "Meskipun tidak menyebut secara spesifik agama Islam, istilah 'nabi' dalam konteks Indonesia akan selalu diasosiasikan dengan ajaran Islam," ujarnya.

Fadhli juga menyayangkan perbandingan antara figur nabi dengan tokoh politik. "Nabi adalah wakil Tuhan yang memiliki kedudukan suci. Tidak layak disamakan dengan siapa pun, apalagi hanya dengan seorang manusia biasa seperti Jokowi," tegasnya.

Baca Juga:

Pernyataan yang menuai kecaman ini bermula dari unggahan Dedy Nur Palakka di platform X (Twitter) pada Senin, 9 Juni 2025.

Dalam cuitannya, Dedy menyanjung Jokowi sebagai sosok yang dekat dengan rakyat. Ia bahkan menyebut, "Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat...".

Meskipun kemudian Dedy menambahkan bahwa Jokowi "menikmati menjadi manusia biasa", warganet dan tokoh-tokoh masyarakat terlanjur menilai pernyataannya tidak etis dan melecehkan keyakinan umat beragama.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari PSI terkait kontroversi tersebut.*

(gn/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Said Didu Kritik Bahlil Lahadalia Soal Tambang Nikel di Raja Ampat: “Jangan Anggap Kami Semua Bodoh”
Siber Polda Sumut Tangani Dugaan Penghinaan Kahiyang dan Jokowi, Pemeriksaan Dimulai Senin
Tanggapan Bobby Soal Relawan Laporkan Pemilik Akun TikTok yang Diduga Hina Kahiyang Ayu dan Jokowi ke Polda Sumut
Wajah Jokowi  Jadi Sorotan: Flek Hitam, Pucat, hingga Bengkak — Alergi Kulit atau Tekanan Psikis?
Luhut Desak Hentikan Drama Ijazah Jokowi: Tak Ada Manfaatnya untuk Indonesia
Kapolri Tegaskan Polisi Profesional Tangani Laporan Ijazah Jokowi, Roy Suryo Desak Gelar Perkara Khusus
komentar
beritaTerbaru