7.000 peserta aksi dari AMMP menggelar unjuk rasa menolak relokasi warga terdampak TNTN di depan kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Rabu (18/6/2025) pagi. (foto: istimewa)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
PEKANBARU – Sekitar 7.000 peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) menggelar unjuk rasa menolak relokasi warga terdampak Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Demo berlangsung di depan kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Rabu (18/6/2025) pagi.
Koordinator Aksi, Wandri Saputro Simbolon, menyatakan, "Kami datang memperjuangkan hak kami. Relokasi bukan pilihan. Kami meminta difasilitasi bertemu Presiden, bukan hanya janji."
Aksi yang sempat memanas tetap berlangsung tertib dengan pengamanan langsung dari Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan yang turun menemui massa.
Sekitar pukul 10.40 WIB, Bupati Pelalawan H. Zukri hadir menenangkan peserta aksi dan memastikan perwakilan massa akan difasilitasi audiensi dengan Gubernur Riau.
Sekitar pukul 11.00 WIB, perwakilan AMMP diterima oleh Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Bupati Pelalawan di kantor gubernur.
Koordinator aksi menyampaikan empat poin utama tuntutan warga terkait TNTN.
Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa persoalan Taman Nasional Tesso Nilo telah menjadi kewenangan Satgas Nasional dan pemerintah pusat.
"Pemda tidak bisa mengambil keputusan terkait masalah di TNTN, tetapi aspirasi masyarakat akan kami sampaikan secara resmi ke pusat," ujar Abdul Wahid.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi yang adil dan menegaskan pentingnya menjaga ekosistem TNTN.
"Kami akan terus berdiskusi dengan satgas guna menciptakan keadilan dan ketentraman," katanya.
Menjelang pembubaran massa pukul 12.00 WIB, Gubernur Abdul Wahid kembali turun ke lokasi dan menyampaikan komitmen mencari solusi bersama.