JAKARTA– Gelombang protes besar-besaran akan digelar para pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Garda Indonesia pada 21 Juli 2025 mendatang.
Aksi bertajuk "Revolusi Ojol Kepung Istana Presiden RI" tersebut diklaim bakal diikuti oleh 50 ribu pengemudi dari Jabodetabek dan daerah lainnya.
Tak hanya menggelar unjuk rasa fisik, Garda Indonesia juga mengancam akan melakukan aksi nasional off bid atau mematikan aplikasi massal oleh sekitar 500 ribu pengemudi di seluruh Indonesia.
"Kami targetkan 50.000 ojol akan masuk ke Jakarta secara bergelombang. Kami ingin menyuarakan aspirasi yang selama ini diabaikan," ujar Kadiv Humas Garda Indonesia, Yudha Al Janata, Minggu (22/6/2025).
- Penetapan tarif pemesanan makanan dan pengiriman barang secara diskresi.
- Audit potongan 5 persen dari pendapatan pengemudi oleh aplikator.
- Penghapusan sistem promo dan pengkotak-kotakan pengemudi seperti slot, hub, aceng, dan member.
Yudha juga mengungkapkan kekecewaan terhadap Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang hingga saat ini belum memberikan tanggapan terhadap tuntutan aksi 20 Mei 2025 (Aksi 205).