Ramallah – Sebuah serangan udara Israel di Kota Tubas, Tepi Barat, pada Minggu (8/12/2024), menewaskan dua warga Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa kedua korban, yang berusia 26 dan 32 tahun, tewas akibat penembakan pasukan Israel di wilayah tersebut.
Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa serangan udara tersebut menargetkan sejumlah individu yang dianggap bersenjata dan terlibat dalam aktivitas teroris. Dalam pernyataannya, pihak militer Israel menyebutkan bahwa operasi itu bertujuan untuk menangkap tersangka yang dicari serta menghancurkan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan teroris.”Serangan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menggagalkan ancaman terhadap keamanan dan menggagalkan infrastruktur teroris,” kata pernyataan militer Israel. Selain itu, mereka mengklaim telah menyita sejumlah senjata pasca serangan tersebut.Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah sebuah insiden di rumah sakit Tubas, di mana tentara Israel dilaporkan mengepung dan menerobos rumah sakit, menembak ke dalam, serta menangkap beberapa staf medis dan pasien. Militer Israel mengatakan bahwa mereka dikerahkan di sekitar rumah sakit untuk mengambil jenazah militan yang tewas dalam serangan tersebut. Namun, mereka membantah memasuki rumah sakit atau menyerang staf medis.
Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi melaporkan bahwa beberapa anggota staf rumah sakit yang mengenakan pakaian medis ditahan oleh tentara Israel dan dimasukkan ke dalam kendaraan lapis baja.Kekerasan di Tepi Barat semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan besar-besaran oleh Hamas terhadap Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak perang tersebut dimulai, pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 790 warga Palestina di Tepi Barat. Sementara itu, pihak Israel melaporkan bahwa serangan oleh kelompok Palestina di wilayah yang sama telah menewaskan 24 warga Israel.Konflik yang berlangsung selama beberapa dekade ini semakin memperburuk situasi di kawasan tersebut, dengan Tepi Barat yang sudah diduduki Israel sejak 1967 menjadi salah satu titik panas dalam ketegangan antara kedua belah pihak.
(JOHANSIRAIT)