BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Perkuat Jejaring ASEAN, Polri dan PICACC Filipina Bahas Perlindungan Anak di Era Digital

Fira - Rabu, 16 Juli 2025 13:32 WIB
Perkuat Jejaring ASEAN, Polri dan PICACC Filipina Bahas Perlindungan Anak di Era Digital
Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri menghadiri pertemuan penting di markas besar WCPC, Selasa (15/7/2025). (foto: Dok. Humas Bareskrim Polri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

FILIPINA — Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (PPA dan PPO) Bareskrim Polri menghadiri pertemuan penting di markas besar Women and Children Protection Center (WCPC) yang juga merupakan kantor Philippine Internet Crimes Against Children Center (PICACC), Selasa (15/7/2025).

Pertemuan yang berlangsung di Camp BGen Rafael T Crame, Quezon City ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi regional untuk memerangi eksploitasi seksual anak berbasis daring (online sexual exploitation of children/ OSEC).

Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran pejabat tinggi WCPC, delegasi Bareskrim Polri, Komisioner KPAI, perwakilan Australian Federal Police (AFP), Divhubinter Polri, Dittipid Siber, dan pemangku kepentingan lintas negara lainnya.

Kolaborasi Lintas Negara untuk Perlindungan Anak

PICACC dibentuk pada 27 Februari 2019 sebagai pusat koordinasi internasional dalam menangani kejahatan seksual terhadap anak secara daring.

Kolaborasi ini melibatkan Kepolisian Nasional Filipina (PNP), Biro Investigasi Nasional (NBI), AFP, National Crime Agency (NCA) Inggris, serta International Justice Mission.

Pada 2021, Kepolisian Nasional Belanda turut bergabung dalam koalisi ini.

Dalam pemaparannya, PLTCOL Ayn E. Natuel (Assistant Chief ATIPD/TL PICACC) membeberkan data kinerja PICACC sejak 2019 hingga pertengahan 2025, antara lain menerima 580 rujukan kasus, melaksanakan 310 operasi, menangkap 178 pelaku, dan menyelamatkan 823 korban eksploitasi daring.

Indonesia Tegaskan Komitmen Regional

Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, menyampaikan apresiasi atas sambutan dan kerja sama yang erat dari PICACC.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen Polri dalam memperkuat perlindungan anak lintas batas.

"Ini bukan sekadar kunjungan kerja. Ini adalah tonggak penting dalam membangun jejaring, berbagi strategi, serta memperkuat kerja sama penegakan hukum yang berfokus pada keselamatan anak di ruang digital," ujar Brigjen Nurul Azizah.

Ia juga memperkenalkan program unggulan Direktorat PPA dan PPO, yakni "Rise and Speak: Berani Bicara, Selamatkan Sesama" yang bertujuan mendorong korban, saksi, dan masyarakat untuk tidak diam terhadap kekerasan dan eksploitasi seksual anak.

"Kita menghadapi tantangan yang serupa di kawasan, dari kemiskinan, lemahnya pengawasan keluarga, hingga akses teknologi yang tidak diimbangi edukasi. Sinergi ini sangat strategis," tambahnya.

WCPC Tegaskan Komitmen Perlindungan Anak Tanpa Batas

Sementara itu, PBGEN Maria Sheila T. Portento, Acting Chief WCPC, menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi kunci dalam mengatasi kejahatan transnasional.

"Perlindungan anak adalah isu kemanusiaan global. Kolaborasi antara Indonesia dan Filipina mencerminkan komitmen kita untuk menghadirkan sistem respons yang lebih kuat, menyeluruh, dan berkelanjutan," tegas Portento.

Pertemuan ini ditutup dengan kesepakatan untuk meningkatkan pelatihan bersama, pertukaran data intelijen, serta dukungan sistematis terhadap korban.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru